"Apa kau baik-baik saja, Nona?"
"Saya baik-baik saja, Tuan. Terima kasih," ucap Maudy sambil membungkukkan badan.
"Sama-sama. Em … apa kau ingin melamar pekerjaan di kantor ini, Nona?"
"Benar. Bagaimana Anda tahu?"
"Hanya pelamar yang memakai baju putih dan celana hitam."
"Oh. Maaf, karena saya menabrak Anda tadi. Saya permisi, Tuan."
"Kalau kamu mau, aku bisa membantumu," kata Joshua.
"Tidak perlu, Tuan. Saya tidak ingin merepotkan Anda," jawab Maudy sambil memamerkan senyum indah.
Joshua terpukau melihat senyum manis wanita itu. Seperti ada cahaya yang mengelilingi tubuh Maudy saat tersenyum. Pemandangan yang berhasil membuat mulut Joshua menganga.
Maudy berlalu pergi, meninggalkan Joshua yang masih terpaku di depan pintu lobby. Ia menolak pertolongan dari Pram, orang yang cukup dekat dengannya. Jadi, mana mungkin Maudy menerima bantuan dari orang asing. Apalagi, dia seorang laki-laki.