"Lain kali, pastikan bahan bakar diisi dulu, biar sama-sama aman."
"Iya, Pak. Maafkan kelalaian saya."
"Iya. Untung berhenti tepat di bahu jalan. Bayangkan kalau di tengah-tengah jalan terus tiba-tiba mati mendadak mesinnya."
"Iya, Pak. Saya tidak akan mengulanginya," ucap Firman.
"Ya. Selamat jalan dan hati-hati." Petugas itu meninggalkan Firman karena mobil derek sudah tiba.
Firman meminta sopir mobil derek untuk membawa mobilnya ke pom bensin terdekat. Ia naik ke mobilnya dan duduk dengan santai sambil memainkan ponsel. Ia mengirim pesan kepada Pramuda.
(Hei, brengsek! Kenapa tidak memberitahu kalau Kirana hamil?) Tulis Firman.
(Bagaimana kau tahu?)
(Benar, kan? Sudah kuduga, anak itu milikku. Aku akan memperjuangkan anakku, meski Kirana sudah memiliki suami.)
(Suami? Dia tidak menikah dengan siapa pun.)
(Saat kau menemuinya, dia memang belum menikah. Dia baru menikah dua hari yang lalu. Aku sudah bertemu suaminya, bahkan bertanya padanya secara langsung.)