"Sila, Presdir. Anda bisa duduk menunggu sambil menikmati minuman bersoda." Evelyn menarik kursi untuk Joshua.
"Terima kasih, Cantik," ucap Joshua. Ia menggoda Evelyn dengan senyuman tipis dan kerlingan mata.
"Terima kasih, tapi masih lebih cantik ibu Tari."
"Bagiku kau yang tercantik," godanya kembali.
Evelyn tersipu. Ia melangkah meninggalkan William dan Joshua. Gadis itu menghampiri Mentari dan terlihat membisikkan sesuatu di telinga sang atasan.
"Belum hilang juga rupanya, kebiasaan Kakak merayu para gadis. Hebat sekali," cibir William.
Laki-laki itu bersikap sopan di kantor, tapi di luar kantor, ia masih bersikap seperti biasa. William selalu tidak menyukai kakak sepupunya. Apa pun yang dilakukan Joshua selalu salah di mata Will.
"Belum hebat kalau belum bisa merayu istri orang (Tari)."
"Apa maksudnya?" tanya William. Ia tahu istri orang yang dimaksud kakak sepupunya pastilah Mentari.
