"Aku memasak sedikit makanan. Makanlah walaupun sedikit," ucap Mentari.
"Terima kasih."
Ryota pergi ke ruang makan. Sebenarnya, ia malas untuk makan. Akan tetapi, ia sangat merindukan rasa makanan yang dimasak oleh Mentari.
"Rasanya masih sama seperti dulu."
"Hm? Apanya?"
"Masakanmu. Rasanya masih sama seperti saat kita tinggal di apartemen. Apa kau tidak merindukan saat-saat itu?"
Mentari terdiam. Saat itu memang saat yang indah, tapi ia tidak menganggap hal itu spesial. Berbeda dengan Ryota yang diam-diam memendam perasaan padanya.
"Yah, itu memang saat yang indah. Tapi, aku sudah berkeluarga, Ryota-kun. Maaf, aku~"
"Aku mengerti. Jangan terlalu dipikirkan serius. Aku hanya sedang mencari topik pembicaraan saja," kata Ryota.
"Aku akan pulang nanti malam," ucap Mentari.
"Apa tidak lelah? Kau baru tiba siang ini dan akan pulang nanti malam, itu terlalu melelahkan bukan? Kamu mungkin kuat, tapi Ichi …."
