"Dia mendorongku, Mas. Pak Ran, asisten rumah tangga, dan dua pengawal di dalam rumah juga melihatnya. Kamu mungkin tidak akan percaya padaku, tapi kamu pasti percaya pada pak Ran. Tanya dia!"
"Apa?" Suara berat yang khas terdengar di tengah pintu.
William dan Emilia menoleh ke arah suara. Dirga melangkah pelan menghampiri Emilia. Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
Tari, wanita yang dikenal sebagai anak yang baik. Bagaimana bisa, dia tega mendorong seorang wanita hamil? Apalagi, dia seorang ibu.
Dia seharusnya tahu betapa pentingnya menjaga bayi dalam kandungan. Dia mengerti perasaan itu lebih baik dari Dirga dan William. Namun, kenyataan itu menampar hati Dirga. Apakah ia telah salah menilai Mentari?