"Mona!"
"Iya, Pak Wakil. Ada apa?"
"Apa masih ada jadwal lain?"
"Masih, Pak. Besok pagi, Anda dan pak Joshua harus bertemu dengan pemilik PT. Persada."
"Apa bisa dibatalkan? Emilia pendarahan dan sedang dibawa ke rumah sakit. Aku harus kembali ke Jakarta," ujar William dengan panik. Ia tampak gelisah memikirkan istrinya.
"Saya tidak tahu, Pak. Saya akan mencoba membicarakannya dengan pak Joshua sekarang," ucap Mona. Ia keluar dari kamar hotel William dan mengetuk pintu kamar di depannya.
"Ada apa?" tanya Joshua yang sudah memakai piyama tidur. Ia baru saja menutup laptop saat Mona mengetuk pintu. "Kau ingin tidur denganku? Asala kau tahu, aku orangnya gampang terangsang." Joshua berkelakar.
"Jangan menggoda saya, Pak Presdir. Anda tidak akan bisa menanggung akibatnya," ujar Mona yang dibuat kesal oleh laki-laki itu. Ia datang karena ada urusan penting, tapi Joshua menanggapi dengan gurauan.
"Upst! Aku lupa dengan tunanganmu. Jadi, ada apa?"