William naik ke ranjang dengan hati-hati. Baru saja ia memejamkan mata, Emilia terbangun. Wanita itu tidak tahu kapan suaminya datang.
"William? Kapan dia masuk?" gumamnya sambil meraba nakas. Ia mengambil ponsel, menekan tombol pembuka layar. "Baru jam sebelas." Emilia turun dari ranjang dan membawa gelas kosong.
Kerongkongannya terasa kering. Ia mengambil segelas jus dari dalam lemari pendingin untuk menghilangkan rasa haus. Setelah minum jus, ia kembali ke kamar.
William berpura-pura tidur untuk menghindari percakapan. Ia berbaring membelakangi sisi tempat tidur Emilia. Kasur terasa bergerak turun saat wanita itu naik ke tempat tidur.
Tangan Emilia terulur pelan. Ia mengibaskan tangan di depan wajah William, memastikan laki-laki itu sudah tidur atau belum. William bergeming, Emilia pun memberanikan diri menyentuh tangan suaminya.