"Kakak ada pekerjaan di cafe. Kalian hati-hati di rumah. Kak Fay sedang kursus, jadi dia baru akan di rumah malam nanti," ucap Kiki memperingatkan adik-adiknya. Mereka masih terlalu kecil untuk ditinggal berdua di rumah, tapi Kirana harus bekerja untuk membayar biaya sewa rumah yang akan segera jatuh tempo.
Biasanya, Kiki meninggalkan mereka bersama Fayra. Namun, kali ini Fay sedang tidak ada di rumah. Entah kenapa, ia merasa tidak tenang sejak keluar dari rumah.
Di dalam bus, ia juga terus melamun. Perasaan tidak enak itu membuat ia memutuskan untuk kembali. Ia akan mencari pekerjaan lain yang lebih dekat dari rumah, agar ia bisa meninggalkan mereka dengan tenang.
"Kiri, Pak!" Kirana menghentikan bus di halte.
Setelah turun dari bus, ia berdiri di depan halte. Mondar-mandir dengan gelisah sambil menunggu taksi yang lewat. Sayangnya, sampai sepuluh menit berlalu, tidak ada satu taksi pun yang melewati halte.