William tertidur setelah menuntaskan hasratnya terhadap sang istri. Sementara itu, Mentari sudah mandi dan menunggu Wahyu membawa Ichi pulang. Saat ia berjalan-jalan di depan villa, ia melihat seorang pegawai wanita sedang dilecehkan.
"Jangan, Pak Manajer. Saya tidak mau melakukannya," tolak pegawai wanita itu.
"Ayolah, Mala. Cuma cium sedikit saja, ya? Tidak rugi, kan? Nanti aku kasih uang," bujuk laki-laki botak dengan gigi gingsul yang menonjol keluar.
"Permisi!" panggil Mentari.
Manajer itu segera menjauh dua langkah dan menyapa Mentari dengan senyum mesum. Tubuh Tari tidak begitu tinggi, tapi ia memiliki bentuk tubuh yang ideal. Bentuk tubuh yang bisa memancing hasrat laki-laki hidung belang seperti manajer itu.
"Ya, Nyonya. Anda memanggil saya?" tanya Mala, office girl yang baru bekerja sejak minggu lalu.
"Iya. Bisa tolong bawakan cucian saya ke binatu?" tanya Mentari.