"Sayang, hari ini diantar mama Emili, ya? Tidak apa-apa, kan?" tanya Mentari. Ia mulai mengelola kembali bisnis yang sebelumnya ditinggalkan mengurus masalah pribadi.
"Tidak apa-apa, Ma." Monica menjawab dengan santai. Ia mulai menerima kehadiran Emilia sebagai ibunya. Bahkan, ia sudah tidak ragu memanggilnya mama seperti saat ia memanggil Mentari.
Semua tampak ceria dan menikmati sarapan mereka. Jika ada yang sedang bermuram durja, itu hanyalah William yang masih harus tidur satu malam lagi bersama Emilia. Ia merindukan pelukan Mentari, tapi wanita itu terus mengusirnya keluar tadi malam.
"Bagaimana tidurmu semalam, Mas? Nyenyak?" tanya Mentari sambil menyuapi Ichi.
"Kamu sengaja bertanya seperti itu? Sudah tahu jawabannya, masih bertanya," sungut William.
"Mau ditambah harinya?"
"Hah! Tidak mau. Aku sudah menunggu sejak kemarin dan nanti malam, terakhir aku di kamar Emili."
"Ya sudah. Jangan banyak protes!"