"Tunggu di mobil," ucap Mentari kepada suaminya. Ia tidak mau laki-laki itu masuk ke rumah.
"Oke," jawab William sambil tersenyum tipis.
Tidak berapa lama, Mentari keluar bersama Monic dan Ichi yang sudah siap untuk pergi. Mentari terpaksa membawa William bersama mereka karena tidak tega melihat Monica bersedih. Ia bisa berpura-pura baik-baik saja di depan anak-anak, tapi di belakang kedua bocah itu, Tari terus menepis tangan suaminya.
"Jangan pegang-pegang!" Mentari berbisik dengan tatapan mata tajam.
"Jangan galak-galak. Anak-anak bisa dengar nanti," jawab William sambil tersenyum geli.
"Biarin," ketus Tari sambil melangkah cepat, mensejajarkan langkahnya dengan anak-anak.
Mereka berkeliling di mall sampai malam tiba. Monica mengajak mereka makan malam di resto fried chicken terkenal. Monica memesan setiap menu satu porsi.
"Banyak sekali, Sayang? Apa bisa kamu habiskan nanti? Lagipula, nanti perut kamu sakit kalau kekenyangan," kata Mentari.