"Hoam …."
Mentari bangun di siang hari. Matahari sudah meninggi, udara mulai terasa panas, dan ia tidak suka menaikkan suhu AC. Ia pergi membasuh tubuhnya, lalu berendam santai di dalam bak mandi.
"Ah, punggungku masih sakit. Dasar kuda liar! Tidak dikasih makan beberapa hari, langsung kelaparan. Sampai dimakan habis tenagaku tidak tersisa," gerutu Tari sambil mengusap-usap tubuhnya dengan foam sabun.
Selesai mandi dan mengganti baju, ia keluar dari kamar karena merasa lapar. Hampir saja ia terjatuh saat membuka pintu. Ran sudah berdiri di sana.
"Pak Ran … membuatku kaget saja," ucap Mentari sambil mengusap dadanya. Detak jantungnya naik drastis karena terlalu terkejut.
"Maaf, Nyonya."
"Tidak apa-apa. Sejak kapan berdiri di sini?"
"Saya berdiri sejak dua jam yang lalu," jawab Ran dengan jujur.
"Hah! Dua jam? Kenapa tidak membangunkan aku? Memangnya, ada masalah apa, sampai Bapak berdiri dua jam di sini?"
