Syur!
Firman membasuh tubuhnya di bawah kran shower. Ia menghela napas berkali-kali dengan berat. Kembali terkenang kejadian semalam, membuat ia merasa menjadi laki-laki paling brengsek.
*Dua puluh menit yang lalu, ia terbangun dengan tubuh polos tanpa busana. Pandangannya berhenti pada sesosok tubuh ramping yang sedang berbaring membelakanginya. Di sekujur tubuh gadis itu dipenuhi tanda bekas keganasan bibir Firman.
'Gila! Aku pasti sudah tidak waras. Bagaimana bisa aku dan Kiki ….'
"Hem …." Kiki membuka mata perlahan-lahan, menyesuaikan pandangannya dengan cahaya matahari yang menerpa wajahnya. Saat pandangannya bertemu dengan mata Firman, ia terkejut. Ia bergegas bangun dan duduk sambil menutupi dadanya menggunakan selimut. "Se-selamat pagi, Tuan."
"Selamat pagi. Semalam aku … minta maaf. Aku terlalu~"
"Anda tidak perlu meminta maaf. Kejadian kemarin, tidak sepenuhnya salah Anda. Saya juga salah, jadi … lupakan saja."