Pramuda datang lebih awal dari biasanya. Ia harus menyambut presiden direktur yang baru dan juga menyiapkan asisten untuk William. Laki-laki itu terkejut saat melihat William sudah ada di kantornya.
"Anda tidur di kantor lagi, Tuan?"
"Tidak. Aku datang lebih awal karena ada sesuatu yang harus kukerjakan."
"Oh, begitu rupanya. Soal asisten Anda, saya ingin mengajukan seseorang pada Anda. Apakah Anda berkenan melihatnya?"
"Suruh dia masuk."
"Mona! Ayo masuk!" panggil Pramuda.
William mengernyitkan dahi. Benarkah seperti dugaannya? Ya, benar. Mona pacar sekaligus tunangan Pramuda yang akan menjadi asisten William.
"Selamat pagi, Pak Wakil Presdir. Saya Mona Pradipta. Ini CV saya," ucap Mona sambil menyerahkan berkas lamaran.
"Tidak perlu. Minta Pram untuk mengantarmu ke ruang personalia dan tandatangani kontrak hari ini juga. Jika itu kau, aku percaya kau bisa menjadi asisten setia seperti kekasihmu," kata William sambil mengulas senyum tipis.