William berdiri di sana sampai pagi menyapa. Kakinya mati rasa dan Ia tersungkur ke tanah. William tidak mampu berdiri karena kakinya kebas. Ia berlutut di tempat yang sama seperti saat ia berdiri tadi.
"Tar, apa tidak bisa dibicarakan baik-baik? Kasihan, Will semalaman berdiri. Sekarang dia berlutut karena sudah tidak sanggup berdiri. Kamu tega melihat dia seperti itu?" Nini yang tidak tahu permasalahan sepasang suami istri itu hanya bisa membujuk dengan kata-kata. Namun, semua keputusan tetap di tangan Tari.
"Lebih tega mana dengan dia yang berselingkuh dengan mantan istrinya? Bahkan, wanita itu sedang hamil," jawab Mentari.
Ia tidak mau dibujuk terus menerus oleh Nini. Akhirnya, ia terpaksa memberitahu wanita paruh baya itu. Nini tampak syok.
"Jadi … dia …. Ya Tuhan. Kejam sekali dia. Kalau begitu, Bibi juga tidak akan membujukmu lagi. Bibi tidak mau mengasihani laki-laki brengsek itu."