"Dia sudah punya pacar belum, ya?" Fayra menggumam sambil berjongkok di depan laki-laki itu. Ia lupa kalau ia sedang memakai rok saat ini.
"Engh …." Laki-laki itu sadar dan membuka mata. Wajahnya berubah merah saat melihat pemandangan di depannya. Meskipun Fayra memakai celana rangkapan, tetapi jaraknya terlalu dekat.
"Ah!" Fayra segera berdiri saat menyadari pandangan laki-laki itu tertuju ke sana.
Fayra mundur dua langkah saat laki-laki bangkit dengan tangan terikat.
"Jangan macam-macam! Aku tidak akan segan-segan untuk menusukmu jika kamu berani mendekat!" Fayra mengambil pisau lipat milik laki-laki itu.
"Hei, bocah ingusan! Lepaskan aku dan berikan ponselmu. Kau akan menyesal jika tidak mendengarkan perintahku sekarang," ucapnya dengan wajah menyeringai dan mengintimidasi.