Brak!
Laki-laki itu menggebrak meja. Gadis itu berani berdiri di hadapannya dalam keadaan polos. Firman marah karena ia tidak suka melihat tubuh wanita sebelum menikah. Tita saja tidak pernah menunjukkan tubuhnya di depan Firman, meski mereka cukup lama bertunangan.
"AH!" Gadis itu jatuh terduduk dengan mata membulat. Manik matanya bergerak-gerak di dalam genangan air mata yang siap tertumpah.
'Ya Tuhan, aku sangat takut. Apakah bos seorang maniak? Dia tidak akan menyiksaku, 'kan?'
Firman mengambil jubah mandi yang tergeletak dan melemparkannya kepada gadis itu. "Bangun dan pakai kembali!" Perintah Firman terdengar pelan, tapi mendominasi.
Gadis itu segera bangkit dan memakai jubah mandinya kembali. Ia terisak menahan tangis. Ketakutannya pada laki-laki itu sangat besar, karena direktur memberitahu bahwa Firman adalah bos pemilik klub malam itu.
"Dimana bajumu?" Firman duduk kembali dengan posisi seperti sebelumnya. Ia kembali bersandar dan memejamkan mata.