"Lehermu berdarah lagi! Bisakah kamu bantu dia mengganti perban, Mona?" tanya Pramuda. Ia sedang tidak fit dan takut menyakiti Firman jika dia yang mengganti perbannya. Sementara William tidak pandai dalam merawat luka.
"Tidak perlu. Aku bisa sendiri. Tidak perlu merepotkan kekasihmu," ucap Firman. Dia tidak mau merepotkan kekasih orang lain.
"Tidak apa-apa, tidak merepotkan sama sekali. Biar saya bantu menggantinya," ucap Mona.
Ia membuka kotak obat, lalu mengambil kasa gulung dan kasa steril. Tidak lupa dengan povidone iodine dan plester. Mona membuka perban di leher Firman dengan hati-hati, lalu mengganti kasa steril yang sudah berubah warna menjadi merah itu dengan yang baru. Sebelum ditutup kasa baru, ia mengoleskan cairan povidone iodine.
"Shh …."
"Maaf, apa sangat sakit?" tanya Mona dengan panik.
"Tidak. Hanya sedikit perih," jawab Firman.