Glup! Glup!
"Hah!" Mentari meminum habis air di gelas keramik berwarna merah dengan gambar setengah hati.
"Kamu bermimpi apa? Aku sangat terkejut mendengar kamu berteriak," kata William sambil mengambil gelas kosong di tangan istrinya.
"Aku bermimpi buruk," jawab Mentari.
"Jangan terlalu dipikirkan. Itu hanya mimpi. Sebaiknya kamu tidur lagi, masih malam," ucap William.
Mereka kembali berbaring. William menarik selimut, lalu memeluk istrinya. Wanita itu masih ketakutan untuk memejamkan mata. Bagaimana jika ia memimpikan hal yang sama? Pikiran itu membuatnya memilih untuk tetap terjaga, sedangkan William sudah terlelap sambil memeluknya.
'Mimpi itu seolah-olah nyata terjadi di depan mataku. Aku tidak boleh berpikir buruk tentang suamiku. Dia setia menungguku selama empat tahun, jadi dia tidak mungkin mengkhianati pernikahan kami.'