"Mengganggu saja," gerutu William.
"Ch! Dasar anak durhaka. Berani mengatai ayahnya sendiri sebagai pengganggu. Langit masih terang dan pintu tidak ditutup, memangnya aku tahu ada laki-laki mesum di sini," cibir Dirga.
Mentari hanya terkekeh geli. Bagaimana bisa, ia baru tahu kalau kedua laki-laki itu seperti anak kecil. Kemana saja dia selama ini, hingga melewatkan keseruan ayah dan anak itu.
"Hem, memang benar-benar merepotkan." William menjawab dengan bibir mengerucut.
"Sudahlah. Aku sedang tidak ingin berdebat denganmu. Aku harus pulang dan Ichi mencari ibunya, makanya aku membawanya kemari. Ada pekerjaan yang harus diselesaikan, jadi aku pamit pulang," kata Dirga sambil mengancingkan kancing jasnya.
Mentari mengantar ayah mertuanya sampai di teras rumah. Ichi melambaikan tangannya saat mobil yang dinaiki Dirga melaju pelan meninggalkan halaman. Bocah laki-laki itu tampak sangat bahagia.