"Siapa yang memberimu izin untuk membuka pintu ruangan tanpa seizinku?"
"M-maaf, Pak. Nyonya bilang~"
"Dia bukan istriku! Siapa yang menyuruh kamu memanggil dia nyonya?!"
Teriakan William membuat Emilia menoleh. Ia tersenyum melihat Will sedang berdiri bersama Pram di depan pintu. Namun, wajahnya mengerut saat William memarahi sekretaris yang memanggilnya nyonya.
"Dia bilang, dia adalah tunangan dan calon istri Anda, Pak," jawab wanita itu dengan tubuh gemetar.
"Lain kali, jangan biarkan siapa pun masuk ke ruanganku saat aku tidak ada, mengerti!"
"Baik, Pak. Saya mengerti," ucapnya seraya menurunkan tubuhnya dan berjongkok untuk membersihkan pecahan cangkir.
"Ada apa, Mas?" tanya Emilia seolah tidak tahu apa yang terjadi.
"Tidak ada. Aku tidak suka ada orang yang memasuki ruangan saat aku tidak ada," kata William.