"Ichi!" Mentari berlari dengan panik. Ia mendengar pengumuman yang memberitahukan anak hilang. Beberapa tim keamanan dari bandara terlihat sedang mencari Ichi seperti dirinya.
Bocah laki-laki yang sedang dicari oleh tim keamanan dan Mentari itu masih berdiri di depan William. Ternyata Will memikirkan hal yang sama. Ia merasa Ichi seperti pantulan dirinya di masa lalu.
"Ichiro Yama … kamu sangat tampan. Apa kamu terpisah dari orang tuamu?" tanya William sambil memegangi pundak bocah laki-laki itu.
"Apa dia mengerti bahasa kita, Tuan? Namanya seperti dari negara luar dan dia masih kecil. Rasanya dia tidak akan mengerti bahasa Indo."
"Saya mengerti, Paman. Ngomong-ngomong, kacamata yang Paman pakai sangat jelek," ucap Ichi.
William tersenyum geli, sedangkan Pram mengerucutkan bibirnya. Tidak cuma mengerti ucapan Pram, Ichi bahkan mengejek laki-laki itu. Sedetik kemudian, Ichi meminta maaf sambil memasang wajah imut.
"Maaf, Paman. Saya hanya bercanda," ucapnya.