"Aku pulang," ucap Ryota.
"Ah, kau sudah pulang?"
"Hem. Bagaimana keadaanmu hari ini?"
"Baik. Dia semakin aktif bergerak di dalam," jawab Mentari sambil mengusap perutnya.
"Boleh aku sentuh?"
"Ya."
Ryota mengusap perut Mentari. Ia merasakan bayi di dalam perut Mentari menggeliat. Ada sensasi rasa geli di telapak tangannya. Benar-benar sesuatu yang menakjubkan.
"Dia bergerak!" Ryota berseru dengan mata membesar.
Mentari tersenyum kecut. Bayi di rahimnya belum pernah disentuh oleh ayah kandungnya, justru Ryota yang mengusap perutnya setiap pulang bekerja. Semua yang diperlukan Mentari disiapkan oleh Ryota.
***
William menenggak habis white wine yang ada di gelasnya. Di sudut ruangan, Sarah tersenyum lebar. Ia pikir, minuman yang diminum Will adalah minuman yang sudah dicampur obat olehnya.