Monica duduk sambil mengaduk-aduk makanannya. Sudah seminggu berlalu sejak ibu sambungnya pergi. Ia masih tidak selera makan karena merindukan Mentari.
Ran hanya menatapnya dengan sedih. Gadis kecil itu sudah bertambah kurus karena tidak makan dengan teratur. William juga selalu pulang larut dalam keadaan mabuk.
Rumah itu dipenuhi kabut kesedihan. Para asisten rumah tangga juga merasakan kehilangan atas kepergian Mentari yang begitu mendadak tanpa mengucapkan kata perpisahan. Mereka bahkan tidak tahu ada masalah apa antara Will dan Tari.
"Habiskan makananmu," kata William sambil mengaduk kopi di gelasnya.
"Monic kenyang, Pa," jawab gadis kecil itu.
"Kita pulang ke rumah utama hari ini. Kakek akan pulang dan kita tidak akan diizinkan tinggal di rumah ini," ucap William memberitahu.