Entahlah Apalagi yang terjadi!
Aku tak mau punya perasaan aneh ini terhadap Tuan pelit itu.
kulihat semua bersiap-siap dengan perannya masing-masing.jantungku sangat gugup,berdiri didepan cermin sambil menatap riasan wajahku..
aku tak menyangka..tanpa kacamata dan rambut kepang gayaku terlihat kampungan.sekarang malah terlihat seperti Tuan Putri sungguhan.
Kadang aku merasa bayangan diri sendiri persis seperti dimimpi,
"Hei! Sedang Apa melamun didepan cermin?"
"Tuan Tampan!"
"Panggil saja,namaku..kau ini mengemaskan sekali."
andai aku dengannya,aku rela ..
"hahaha..benarkah?!"
"Haha..ya!"
Tapi..dasar perusak suasana..
"Sedang Apa kau disini? Kita semua dipanggil Pak Kang."
"Tenanglah,hanya bercanda sebentar saja."
"Iya."
"Terserahlah,cepat berkumpul."
***
Pak Kang Oh dan Sutradara meminta kami fokus dan jika sukses,kami semua akan mendapat kesempatan bisa ikutserta dalam film baru yang digarap,Sutradara Tang.
Aku hanya berdoa agar diri ini tidak terpilih ikutserta dalam film itu,lebih baik menonton saja.
"Semangat semuanya dan jangan gugup,tetap semangat dan sukses untuk pentas drama kalian."
"Ya! Aku yakin pentas drama kali ini,pasti awal kalian untuk jadi bintang yang sesungguhnya."
"Terima kasih,Pak Kang Oh! kami semua pasti bisa menyelesaikan semuanya."
Ketua kelas,memberi dukungan pada kami yang segera beraksi.
***
"Han Zou,Lee Zhaou,Gito,Elleze,Kimmy, Hanwa,Feng chao.Tujuh nama yang akan tampil.mereka pasti akan menunjukkan penampilan terbaik."
"Putra sulung Pemilik perusahaan ternama seperti Tuan Feng Chao dan dua saudara sepupunya,Gito dan Lee Zhaou.memang cukup layak menjadi calon kandidat kuat sebagai Pemimpin Grup Hao"
Aku melihat dari kejauhan itu Paman Tuan Pelit dan Paman angkatku,sedang ada urusan apa mereka kemari? oh..jangan-jangan ada urusan bisnis
"Apa kalian berdua tidak bisa bedakan,mana kantor dan sekolah?"
"Kau disini, bukannya kau harus berada dipanggung."
"Lebih baik,kalian berdua duduk dibangku penonton sana!"
"Hanwa,ayo naik keatas panggung kini giliranmu."
"Ya,Han Zou!"
"Awas kalian berdua!"
"Dasar anak itu, seenaknya menyuruh kita seperti itu."
"Sudahlah! ayo kita ketempat kursi penonton."
***
Bersambung dulu ..
silahkan baca bab berikutnya..
jangan lupa vote dan rate..my book ok^^