Chereads / Nì Tiān Lóng / Chapter 3 - Ch. 2

Chapter 3 - Ch. 2

Setelah keluar dari halaman ayahnya, Long Xiao pergi keluar kota menuju arah hutan barat. Sebelum berangkat, ia tidak lupa mengambil sebuah pedang di gudang senjata klan.

Pohon-pohon tinggi terlihat di sebelah barat kota MuJin, dengan raungan monster beast bergema di dalamnya membuat hutan ini terlihat menakutkan bagi manusia fana. Berbeda dengan para kultivator, kehidupan mereka penuh dengan bahaya, dan monster beast adalah makhluk paling cocok untuk berlatih dan sebagai bahan budidaya. Jadi, tidak jarang kelompok atau individu kultivator pergi ke hutan barat untuk berburu.

Hutan ini dibagi menjadi dua wilayah, area luar dari pintu masuk hingga 3000 meter ke dalam, sedangkan area dalam dari titik pembatas area luar dan dalam(3000m dari pintu masuk) sampai tengah hutan. Hutan yang membagi wilayah antara Dinasti Mu dan Jin ini memang kerap di jadikan tempat berlatih para kultivator.

Di perjalanan, dia melihat sekelompok anak muda dengan 3 laki-laki dan 2 perempuan berkumpul di depan pintu masuk hutan. Dia mengenali dua dari mereka, yaitu Bei Chong yang masih mengenakan jubah putih membawa kipas dan Xu Mengyao dengan gaun biru muda berdiri berhadapan, sedangkan salah satu wanita mengenakan pakaian hitam dengan cadar menutupi wajah berdiri di atas pohon dengan dua laki-laki yang terlihat seperti kembar mengenakan pakaian hijau di bawahnya, dia baru pertama kali melihat.

Long Xiao tidak mau bersinggungan dengan mereka, jadi dia langsung masuk ke dalam hutan seolah-olah tidak melihat mereka.

Dia pergi begitu saja bukan berarti mereka juga tidak melihatnya, terutama Xu Mengyao yang matanya menajam setelah melihat mantan kekasih, lebih tepatnya alat kultivasinya. Sejujurnya, dia masih sedikit tidak nyaman bertemu Long Xiao lagi.

Bei Chong mengikuti tatapan Xu Mengyao dan mendengus dengan wajah jijik setelah melihat apa yang ada di tatapan Xu Mengyao. Dia tidak mempedulikannya.

"Hei bung, terlalu berbahaya untuk pergi sendiri. Bagaimana kalau bergabung dengan kami?"

Long Xiao memang tidak mau bersinggungan dengan mereka. Tetapi, bukan berarti mereka tidak ingin bersinggungan dengannya.

Diikuti oleh suara itu, seorang pemuda nampak melambai ke arah Long Xiao dengan wajah serius.

Long Xiao hanya melirik dan tidak peduli, dia hanya ingin berlatih sendiri dengan tenang di hutan.

"Gou Ping, apa yang kamu lakukan!. Dia hanyalah anak sampah dari klan Murong," Bei Chong menegur pemuda yang ia panggil Guo Ping dengan wajah sedikit kesal.

"Tapi-" Guo Ping masih ingin menyangkal tapi, dia dihentikan tepukan di bahu oleh pemuda yang lain. Jadi, dia hanya bisa menyerah.

Sedangkan wanita di atas pohon hanya diam sambil mengamati Long Xiao yang semakin jauh, terlihat jelas dari matanya bahwa dia penasaran dengan pemuda cuek itu.

Di sepanjang jalan, Long Xiao tidak menemukan monster beast yang cocok, jadi dia memutuskan untuk pergi ke area dalam yang berisi banyak monster beast, bahkan menurut kabar ada beast king yang menguasai hutan ini.

Baru beberapa saat memasuki area dalam, bahkan belum ada 100 meter, seekor ular piton besar dengan panjang lebih dari 30m menghadang di depan Long Xiao.

Dengan mata licik dan surat ular yang khas, ular itu menyerang tanpa aba-aba dengan membuka mulut besar seperti baskom darah.

Long Xiao yang masih belum mahir bertarung hanya bisa berguling kesamping menghindari serangan piton itu.

Setelah itu, dia berdiri sambil menghunus pedang yang tergantung di pinggangnya. Selanjutnya, karena kepala piton terlalu tinggi, dia menebas dengan gusar ke tubuh piton sambil menghindari kibasan ekor yang selalu piton itu lakukan.

Setelah beberapa saat menyerang, Long Xiao sangat marah karena serangannya tidak melukai Piton itu dan hanya meninggalkan bekas goresan di atas sisik.

Long Xiao kembali berguling ke samping tepat di bawah pohon, selanjutnya dia memanjat keatas pohon dan berdiri di sebuah cabang pohon itu.

Setelah menemukan momen yang pas, Long Xiao melompat dari pohon ke atas kepala Piton. Selanjutnya, dia menusuk dengan cepat mata besar Piton itu yang menyebabkan desis kesakitan Piton. Setelah menusuk mata Piton, dia dengan cepat melompat dari atas kepala Piton dan berlari untuk bersembunyi di balik pohon.

Piton itu dengan tubuhnya yang besar dan panjang berguling-guling sambil mengeluarkan desis yang terdengar cukup menyakitkan.

Pohon-pohon di sekitar banyak yang tumbang tertabrak tubuh besar piton. Untungnya, pohon tempat Long Xiao bersembunyi tidak tertabrak karena sedikit lebih jauh dari tempat pertarungan. Hingga beberapa saat untuk semua kembali menjadi tenang, menyisakan tubuh besar Piton yang masih berkedut tertimbun batang-batang pohon. Kepala Piton berada di atas tanah dengan sebuah pedang menancap di matanya.

Mungkin karena pedang Long Xiao cukup panjang, saat ia menusuk mata piton hingga menembus otak menyebabkan piton mati.

Setelah beberapa saat menunggu Piton itu benar-benar mati, Long Xiao keluar dari balik pohon dan berjalan ke arah tubuh Piton untuk mengambil pil iblisnya.

Bei Chong dan yang lain yang baru saja memasuki area dalam mendengar gemuruh pertarungan, mereka berjalan mendekati arah pertarungan untuk melihat. Sampai di tempat pertarungan, mereka melihat Kepala Piton yang sudah mati dengan pedang tertancap di matanya.

Bei Chong melihat sekeliling dan hanya melihat Long Xiao di sekitar, dia berpikir piton itu adalah hasil yang ditinggalkan oleh seseorang yang bertarung dengannya. Jadi, dia tertawa keras sambil berjalan cepat menuju kepala piton,

"Haha, ini dia yang kita cari. Akhirnya menemukan monster beast yang memiliki pil iblis."

Long Xiao mengernyitkan dahi melihat kedatangan orang-orang itu, terlebih Bei Chong yang dengan seenaknya menganggap Piton yang ia bunuh seolah itu miliknya.

"Hei, apa yang kamu lakukan!" Long Xiao berteriak kepada Bei Chong yang sedang berjalan ke arah kepala Piton.

Bei Chong berhenti dan menoleh ke arah Long Xiao sambil berkata dengan sini, "Menurutmu, apa yang akan ku lakukan, hah!?"

"Tapi ini adalah Piton yang aku bunuh!" Long Xiao berkata dengan mata dingin. Hatinya sudah penuh amarah, ingin sekali membunuh Bei Chong.

"Haha, siapa yang akan percaya. Kamu, orang yang tidak berguna bisa membunuh monster beast yang telah membentuk pil iblis," Bei Chong tertawa mendengar perkataan Long Xiao, dia tidak akan pernah percaya Piton ini dibunuh oleh Long Xiao.

Setelah Bei Chong berbicara, Diikuti oleh tawa Xu Mengyao yang seakan mengejek Long Xiao.

Wanita yang memakai cadar hanya melihat dari samping, dia tidak terlalu peduli dengan konflik mereka bertiga.

Sedangkan Guo Ping yang akan membela, dihentikan lagi oleh kembarannya.

Long Xiao menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan ringan. Setelah itu, dia dengan mata dingin beribacara dengan suara datar, "Apakah kamu yakin dengan apa yang kamu lakukan?"

"Terus, apa yang bisa kamu lakukan? Haha sampah!" Bei Chong menjawab dengan nada mengejek.

Long Xiao, yang sudah cukup lama menahan amarah DJ hatinya, mencabut pedang yang ada di mata ular. Setelah itu, dia mengayunkan pedang ke arah Bei Chong dengan cepat.

Bei Chong tidak tahu apa yang terjadi, dia masih tertawa ketika ia melihat punggung pemuda tanpa kepala. Setelah itu, kegelapan memenuhi penglihatannya.

Xu Mengyao menjerit melihat kepala yang jatuh tidak jauh di depannya. Setelah itu, dia berteriak, "Long Xiao! Apa yang kamu lakukan. Tidakkah kamu tahu Bei Chong adalah Tuan Muda klan Bei!"

Wanita bercadar dan Guo Ping serta kembarannya juga tertegun melihat ketegasan Long Xiao dalam membunuh Bei Chong.

Long Xiao, yang sedang membelai bilah pedangnya, mengambil sebuah kerikil setelah mendengar teriakan Xu Mengyao.

Dia menjentikan kerikil di tangannya hingga memasuki tenggorokan Xu Mengyao hingga, membuatnya tersedak dan berjongkok sambil memegang leher dengan air mata bercucuran di matanya yang memerah. Setelah itu, dia berbicara dengan dingin, "Kamu terlalu berisik!"

Selanjutnya, Long Xiao menoleh ke tiga orang lain, menyebabkan mereka bertiga secara tidak sadar melangkah ke belakang.

"Aku tidak mengenal kalian dan tidak ingin melibatkan orang lain. Jadi, kalau nanti ada yang menanyakan tentang Bei Chong, kalian berbicara saja dengan jujur," Long Xiao berkata. Setelah itu, dia berbalik ke kepala Piton dan mulai membelah untuk mengambil pil iblisnya.

"Tapi, kami sangat membutuhkan pil-" Guo Ping ingin berbicara, tapi dihentikan oleh tatapan dingin Long Xiao yang menoleh kearahnya.

Long Xiao melanjutkan membelah kepala Piton sampai pil iblis terlihat. Setelah itu, dia memotong kepala besar piton dari badanya, dan mengambil pil iblis. Dia melemparkan pil iblis ke arah wanita bercadar sambil berbicara, "Aku tidak terlalu membutuhkannya."

Selanjutnya, dia mengangkat kepala Piton ke pundaknya dan berjalan ke kedalaman hutan tanpa menoleh ke belakang.

Wanita yang menggunakan cadar secara tidak sadar menangkap pil iblis yang dilemparkan Long Xiao, dia melihat pil di tangannya yang masih ada darah ular menetes, dan mengangkat kepala melihat Long Xiao yang sudah mulai jauh kedalam hutan sambil berbisik kecil, "Terima kasih, aku pasti akan menggantinya."

Suara wanita itu terdengar sangat indah walaupun dingin. Tapi, sayang tidak ada yang cukup beruntung mendengarnya.

Di sisi lain, Long Xiao tiba di sebuah sungai kecil. Dia meletakan kepala ular di samping sungai dan melompat ke dalam air untuk membersihkan diri.

Selesai mandi, Long Xiao keluar dari air dan membuat api unggun kecil dengan ranting dan kayu yang ia kumpulkan di perjalanan guna mempercepat mengeringkan pakaian.

Setelah membuat api, Long Xiao menggantung pakaiannya yang basah di tempat yang sudah ia sediakan. Sambil menunggu pakaiannya kering, dia mendatangi kepala ular dan mulai memotong taringnya. Dia berencana menggunakan taring ular sebagai pisau kecil yang mungkin akan berguna nanti.

Di sisi lain, terjadi keributan besar di kota MuJin.

"Apakah kamu sudah mendengar berita itu?"

"Berita apa?"

"Tuan Muda Bei meninggal dibunuh Tuan Muda Long Xiao di hutan barat."

"Apa!? Tidak mungkin!"

"Berita itu benar, Nona Muda Xu yang membawa beritanya."

"Sungguh!?"

"..."

Setiap ada kerumunan pasti ada kehebohan besar di dalam ataupun luar kota.