"Berapa banyak laki-laki yang tidur denganmu?! Murahan!" Tuduhan Eza membuat Rina sangat syok.
"Maksud Kakak apa? Ya Allah ...." Rina menatap suaminya dengan dada yang kempas-kempis.
"Jangan menyebut asma Allah. Jika tangisanmu hanyalah air mata buaya. Apa kurang jelas semua itu? Ha? Kamu melahirkan anak siapa? Hehehe, bodohnya aku." Eza hendak pergi.
"Aku berani bersumpah." Rina sangat berharap Eza mendengarkan.
"Stop! Aku tidak ingin mendengar alasan apa pun darimu!" Eza menghentikan langkahnya. "Awalnya aku sama sekali tidak percaya dengan hasil tes darah yang aku kira itu putriku dan darahnya O. Sepenuhnya, aku masih percaya jika kamu selalu setia kepadaku. Selama ini kamu adalah kebahagiaan besarku. Aku bersyukur Allah menjodohkan kita. Awalnya aku menduga bayi itu tertukar atau ada yang menukar. Namun, tidak. Dan hasil DNA nya pun sama sekali tidak cocok denganku. Ya, dia memang bukan putriku. Entah itu anak dari pria yang mana yang pernah tidur denganmu!"