"Tak sanggup ku memikirkan aku yang tanpamu. Aku yang pergi namun aku yang meratap sedih, aku tidak pernah menduga jika aku lemah jika tanpa cintamu, tiada niatan sedikitpun untuk menyakitimu, namun aku hanya manusia biasa yang pasti melakukan kesalahan, aku tidak bisa membela diriku Danisa karna aku tidak punya bukti. Aku masih mempertahankanmu sebagai pendampingku, sebagai penentramku yang memang di pilihkan Allah. Ya Allah semua keputusan hanya Engkau yang menentukan jalannya, jika baik pasti bertemu jika tidak baik pasti berpisah untuk saat ini memang galau tapi sebentar lagi pasti aku bisa semangat." ujarnya dalam meratap nasib.
Kedua insan muda ini sama-sama merana serta tersiksa.
Sedang Nada sibuk dengan Anaknya dan semua saudaranya. Dia memperhatikan Rahman asik telponan entah dengan siapa. Malam semakin larut, Nada pun pergi ke kamarnya dengan Riha yang sudah bobok.