Hari berlalu dengan sangat cepat Rahman hanya bisa melihat putri kecilnya yang di inkubator. Tidak lama ia kembali ke kamar Nada, ia mengambil air hangat dan mengusap pelan tubuh kurus itu dengan handuk kecil, dengan penuh kasih sayang kesetian dan kesabaran.
Sambil menanti dan penuh harap jika istrinya akan membuka mata. "Marhaban yanurroa'ini, marhaban jadal husaini, marhaban ..." suaranya pecah.
Rahman mengambil napas dan mengeluarkan secara perlahan. "Sayang hari ini hari ke tiga putri kita ada bersama dengan kita di bumi ini." ucap pelan Rahman.
Farhan datang dengan membawakan makanan untuk Rahman. "Mas makan dulu." ia meletakkan roti di meja, suara suster berlarian ia melihat dan berdiri di depan pintu, suster membawa seseorang dari kamar 35 dan membawa pasien ke IGD.
Farhan teringat jika kamar itu tempat Lisa di rawat, Farhan berjalan cepat ia lalu berlari, wajah pucat pasi itu milik Lisa.
Pintu di tutup, seorang Ibu menangis Adik Lisa juga menangis tersedu-sedu.