Waktu kian berlalu. Memupus harapan dan impian untuk bisa memiliki dambatan hati. Akmal yang sudah tumbuh dewasa bertanggung jawab sebagai Ayah bagi adiknya. Karena hanya punya paman di desa dia juga tidak ingin merepotkan paman satu-satunya.
Berprinsip dan menjadi diri sendiri. Akmal terlatih hidup keras. Terfokus hanya untuk merawat adiknya. Memendam perasaannya kepada Adiba, karena tahu perasaannya tidak akan terbalas.
'Kebahagianku adalah melihatmu bahagia. Walau tidak bersamaku yang terpenting doaku selalu menyertaimu. Kamu selalu ilfil dengan perhatianku, mungkin kamu sadar aku mencintaimu. Hingga kamu tidak mau memberi harapan. Kamu adalah bidadari yang selendangnya pun tidak bisa aku curi. Aku sadar diri aku bukan siapa-siapa,' ujar Akmal dalam hati. Mengubur rasa cemburunya. Lalu memutuskan untuk sekolah kedokteran.
Pergi menjauh namun tetap masih menyimpan perasaan cinta. Abi selalu membantu keuangan Akmal.