Hari telah berganti malam. Inara merasakan sakit pada kepalanya ketika dia terbangun. Tak hanya kepalanya saja, lehernya terasa nyeri saat itu dan sekarang dia tahu kenapa itu terjadi. Inara tertidur di sebuah sofa dalam kadaan duduk.
Pandangan Inara mengelilingi ruangan yang kini dia tempati berbeda dengan kamar sebelumnya. Dia melihat warna ruangan yang berwarna merah dan di hadapannya ada sebuah ranjang yang telah di hias begitu cantik. Seperti kamar pengantin.
Dan paling mengejutkan adalah ketika dia melihat dirinya telah memakai gaun putih yang menjuntai ke lantai dan jilbabnya telah lepas dari kepalanya. Rambutnya yang panjang tegerai begitu saja.
"Dean! Apa yang kamu lakukan padaku! Deannn!" Jerit Inara setalah menyadari semuanya.
Dean telah melampaui batasannya. Inara tak memiliki kesabaran lagi pada laki-laki itu. Inara tak bisa berbuat apa-apa karena satu tangannya yang di borgol di sisi kayu sofa.
"Kamu sudah bangun My Love?"