Setelah di beritahukan Inara bilang pada pekerjanya itu untuk menyuruh orang itu menunggu sebentar selagi Inara bersiap-siap.
"Kenapa aku jadi gugup? Bukankah itu belum tentu orang misterius itu? Ah, kenapa aku memikirkan hal yang belum pasti?!" Kesalnya menghempaskan tangannya yang saling bertaut dan meremas karena gugup sejak tadi.
"Oke, ayo Inara kita keluar dan lihat langsung!"
Dengan berani Inara melangkah cepat menuju keluar dari ruangannya dan menuju ke tempat orang itu menunggu.
"Vika, di mana orang itu?" Tanyanya kala bertemu dengan Vika yang akan mengantarkan pesanan pada pelanggan.
"Vika baru mau mengantarkan pesanan ini pada orang yang mencari anda itu Kak. Dia laki-laki berjas yang duduk paling ujung menghadap keluar kaca."
Inara mengikuti arah pandang Vika yang melihat Laki-laki itu.
"Oh yang di sana? Kalau begitu biar aku saja yang mengantarkan ini, kamu kembali kebelakang aja ya," pintanya dan mengambil nampan dari tangan Vika.