"Makan tuh. Ini__ini__ini cium nih, harum kan?" Mulutnya seperti membaca mantra dengan tangan yang berusaha membuka tangan Ibrahim dari mulut dan hidungnya. Ibrahim yang merasa terganggu segera menepis tangannya kasar, bersamaan dengan matanya yang langsung terbuka lebar.
"KEENZA!" Suaranya menggelegar bagai petir penangkal setan. Kee yang tak bisa lagi menahan tawa langsung tertawa terbahak-bahak, sehingga jadinya matanya menyipit dengan air mata yang terlihat diujun mata. tanpa memperdulikan Ibrahim yang melotot tajam ke arahnya.
"Aduh!" Wajah Keen seperti di tabok sesuatu dari depan. Tawanya mereda dengan mata yang kembali terbuka. Keen menangkap sesuatu di tangan Ibrahim yang memegang celana dalam. Ternyata dia memukulnya dengan benda itu. Itu tidak sebanding dengan kos kakinya yang terharum sejagat raya. Tunggu-tunggu, APA? CELANA DALAM? Benda bau itu! Ya ampun.