"Even when I'm down to my last breath
I'm not givin' up
I'm not goin' down that easily
i will fight until i died."
●●●
Original story by:
BLODDY ROSE.
●●●●●●
"ah... andaikan waktu bisa-"
" diputar kembali,...."
"mengapa kau berakhir menjadi begitu menyedihkan anakku"
"terimalah kesempatan ini dan kembali hidup."
"gapailah kebahagiaanmu sayang.."
nada bariton yang khas berdengung memenuhi indra pendengarannya,
cahaya hangat mulai menyelimuti tubuh yang dingin ,
udara yang sebelumnya dirasa sesak masuk dalam alat pernafasan kini mulai memenuhi ronga udara ditubuhnya dan membuncah pecah,
"putri" isak tangis tak percaya dan derai air mata haru memenuhi sebuah ruangan,
"putriku.."pelukan hangat..,
"anakku sayang.."suara lembut ini..,
kalimat -kalimat hangat yang diterima dibalas wanita muda itu dengan buliran air mata yang mengalir deras,kilatan matanya sayu dan kosong,
tubuh yang tidak sepenuhnya pulih membuat diana ditarik lagi oleh kegelapan,
'aku..hidup lagi..dan bernafas..'
'inikah kehidupan keduaku?'
'kehidupan baru?'
'ayah dan ibu masih hidup?'
'inikah kesempatan yang diberikan tuhan padanya?'
'inikah awal dari segalanya?'
beribu pertanyaan berputar mendempur dirinya yang tenggelam dalam kegelapan,
●●●●●●
netranya mengerjap pelan menyesuaikan diri dengan cahaya yang menembus masuk,
dilihatnya nuansa kamar yang begitu ia rindukan,
langit malam dengan cahaya bulan menembus masuk tanpa permisi,
bulir air mata kembali membasahi pipinya,kakinya menapaki lantai bermotif barbel itu satu demi satu,
melangkahkan kakinya kearah cermin besar,
"ternyata aku kembali saat berumur 10 tahun."
diana menekuk wajahnya,ia kesal dengan air mata yang tak ada habisnya ,
ia mengusap dan terus diusapnya hingga meninggalkan jejak kemerahan dipipinya yang putih,
"huft..tubuhku lemah dan kurus,aku tak ingat pernah berada dikeadaan ini saat muda dulu"
diana menurunkan lengan jubah tidurnya,
"nyatanya tidak semenyedihkan itu ,"
diana memeluk dirinya sendiri,dan dengan lambat cahaya bulan mengarah pada dirinya,
terlihatlah seorang gadis cilik dengan mata biru jernih dan surai perak kusam ,kulit tubunya yang putih,bibir ranum,hidung kecil,dengan bulu mata perak yang bergerak naik turun,
"ah cantiknya diriku.."tersenyum menampakan giginya yang berjejer rapi,
air matanya sudah mengering,ia tak lagi menangis,lama ia memandangi pantulan dirinya,dibantu pencahayaan sinar rembulan,
"besok aku akan bertemu ayah dan ibu,setelah sekian lama.."
"aku sangat merindukan mereka.."
"ah adik kecilku daniel bagaimana rupanya sekarang?.."ia tersenyum sedih,air matanya kembali menetes,
diana mengetatkan pelukan pada dirinya ,ia sesegukan, mengasihani dirinya ,semilir angin lembut menyapu tubuhnya yang ringkih,
lama berselang hingga ia menyadari bahwa bulan akan berganti dengan mentari,
telinganya menangkap banyak suara,
dimulai dari kicauan para burung, dan ternak, serta para pelayan yang baru saja membuka mata dan akan bersiap untuk tugasnya masing-masing hari ini,
kaki kecilnya melangkah kearah balkon,netranya mengintip nakal,bibir merahnya tersenyum manis,namun kembali..
air matanya kembali tak terkendali,
ia sesegukan,
'rindunya,'batinnya,
diana menekan kuat dadanya yang sesak,tiba tiba serpihan ingatan gelap masuk seakan merasuki dirinya,
menarik rambutnya,ia memcoba untuk menyadarkan diri agar tidak tenggelam, namun matanya mulai mengabur,seakan tak setuju,
"tidak,tidak..aku tidak mau.."merancau keras,
ia medorong tubuhnya yang lemah dengan kedua kaki ,
mencoba untuk tetap sadar,wanita itu mengigit bibirnya kuat ,
ia tak mau kembali terperangkap dalam mimpi gelap yang meyeramkan itu lagi,
ia tak rela dirinya kembali ditarik dan ditenggelamkan oleh masa lalu menyedihkan .
Original story by:
BLODDY ROSE.