Andra merengek dengan menyembunyikan wajahnya di atas lipatan tangannya. Anak-anak kelas sampai mendekatinya dan menanyakan keadaannya, namun Andra tetap tka menjawab dan hanya merengek tak memedulikan orang lain.
"Dia gila, kalian ngga usah khawatir deh," sahut Luna, mengusir anak-anak lain dari bangku Andra.
Andra mulai meredam rengekanny yang berisik. Guru tak kunjung datang ke dalam kelas, hingga kelas hanya riuh dan ramai oleh tingkah anak-anak tidak jelas.
"Gue baru inget kalo gue pernah ngira lo kak Laras pas awal masuk kelas," gumam Andra, mendongak dan menampakkan wajah memelasnya.
'Jijik banget muka lo, Monyet!' batin Laras bergidik ngeri.
"Iya! Emang mata kalian tuh rada-rada, ye! Sekali liat juga langsung tau kalo kita beda banget!" sentak Luna kesal.
Andra berdecak dan kembali menyembunyikan wajahnya. Ia lantas melanjutkan rengekannya yang tak berarti.
***