Andra pun langsung kembali ke bangkunya setelah guru datang dan menegurnya yang tampak melamun di depan pintu kelas. Hingga akhirnya Andra kembali dengan wajah cerianya menuju ke bangku dan langsung duduk dengan tenang.
Sepanjang pelajaran Andra terjaga tanpa sedikit pun kantuk yang tampak dari wajahnya. Ia duduk tegak dengan senyum yang masih mengembang cerah, namun dengan mata yang hanya tertuju pada paper bag kecil di atas mejanya.
Guru telah pergi, meninggalkan kelas tersebut dengan Andra yang masih tersenyum menatap paper bag berwarna cokelat di hadapannya. Sementara Luna tampak tegang saat mengingat wajah menakutkan Bima dari ambang pintu tadi. Gadis itu bahkan sampai tak berani mengecek ponselnya karena takut aka nada notifikasi dari Bima yang akan marah-marah padanya perihal adik kesayangannya yang telah diketok kepalanya oleh Luna.
"Woy, cebol!" panggil Andra dengan senyum dan tatapan yang masih sama.
"Paan?" balas Luna, tanpa menoleh ke belakang.