Andra masih makan dengan lahap, sementara Luna masih terus mendengar ocehan anak-anak di belakangnya mengenai adik ketua panitia MOS. Anak-anak yang tengah bergosip tentang Andra itu tak tahu kalau anak yang mereka bicarakan ada di seberang mejanya, begitupun Andra yang tak tahu dan mungkin justru tak akan peduli kalaupun tahu.
"Buset dah," ujar Luna lirih, mulai gerah dengan anak-anak di belakangnya yang terus saja bergosip.
Andra mendongak dengan dahi yang berkerut. "Kenapa?" tanyanya merasa tak suka dengan nada bicara Luna.
"Lo kek orang nggak pernah makan, tau nggak?" Luna justru balik meledek.
"Enak aja, gue cuman laper gara-gara tadi pagi upacara pelantikannya lama banget." Andra menjawab dengan mulutnya yang penuh dengan makanan.
"Hilih, upacara gitu doang."
"Hilih! Coba liat siapa yang bilang upacar gitu doang?" Andra menegakkan tubuhnya dan duduk dengan benar.