Gadis itu langsung menyelesaikan pekerjaannya dan menjemur dengan sangat cepat. Ia pun langsung menuju ke dapur dan duduk di kursi makan berhadapan dengan sang kakak. Dengan senyum manisnya Luna mengambil sendok dan menatap makanan yang telah dimasak oleh sang kakak. Ia terlihat sangat bernafsu untuk makan semua yang ada di atas meja tersebut. Walau terlihat sangat cerah tanpa mendung, gadis itu tak bisa membohongi sang kakak yang sudah menjadi kakaknya selama enam belas tahun.
"Kamu abis nangis?" tanya Damian dengan lirih, membuat tangan Luna mendadak berhenti saat hendak mengambil oseng cumi.
Gadis dengan beauty mark di bawah alis kanan itu terdiam sejenak, namun tak lama kemudian langsung mendongak dan tersenyum menatap Damian. Luna menggeleng dan kembali mengambil lauk untuknya makan.
