Ding ...
Ding ...
Sorakan terdengar keras memenuhi seluruh aula. Tepukan hingga tawa renyah menjadi pandangan normal. Satu tart besar di bawa oleh pelayan klub dengan alunan musik.
"Happy birthday to you... happy birthday to you ... happy birthday... happy birthday, happy birthday to you"
Lantunan lagu dan harapan diucapkan. Chou Zu memandang wajah wanita yang berulang tahun di tengah. Rambutnya panjang hingga punggung. Bibir kecil penuh lipstik berwarna peach. Sinar matanya bagai matahari pagi penuh misteri.
"Selamat ulang tahun, Zeka Young"
"Selamat ulang tahun, moga saja dapat pacar baru. Lupakan si brengsek itu!"
"Selamat ulang tahun, sayangku"
"Happy birthday baby girl"
Bibir mungil itu hanya berikan senyum terbaiknya pada ucapan selamat ulang tahunnya. Minuman dan makanan di putar dan dibagikan. Satu persatu undangan larut dalam kemeriahan pesta ulang tahun.
Chou Zu tak bergerak, udara di sekitarnya seperti menipis. Ia menginginkan wanita ini.
Dogke Bowl menyesap minuman dengan tajam mengarah ke Zeka Young.
"Siapa dia?"
"Zeka Young anak satu-satunya keluarga Young dari istri pertama Jameson Young. Aku dengar, Zeka Young wanita tidak baik-baik. Kerjaannya hanya berpesta tiap malam"
"Benarkah? dimana dia tinggal?"
"Lantai 35 gedung ini"
"Bagaimana keluarganya yang lain?"
"Berdasarkan Jameson Young, istri keduanya mempunyai dua anak, satu anak laki-laki bernama Duke Young posisi sebagai wakil direktur keuangan Young.Inc dan adik perempuan bernama Salsha Young posisi direktur pemasaran"
"Dia tidak bekerja?"
"Tidak sama sekali. Zeka Young kerjanya hanya menghabiskan uang, aku dengar-dengar belum lama ini di keluarkan dari rumah"
"Cukup menarik data pribadinya, Dogke. Kamu bisa bicara begini, apakah kamu mengincarnya?"
"Tidak tapi Salsha Young. Aku pergi dulu, wanita seperti Salsha Young tidak pernah menginjakan kaki di tempat ini, bantu aku cari caranya"
"Cara?"
"Chou Zu, kamu bajingan kelas kakap. Zeka Young tidak pantas masuk dalam keluarga Zu"
"Ibuku minta wanita dengan kriteria sulit. Aku rasa Zeka Young memenuhi itu"
"Kriteria?"
"Buang-buang uang"
Dogke Bowl tidak tahu harus berkata apa. Chou Zu tertawa garing melihat wajah Dogke seperti menelan karet.
"Ibumu luar biasa mempunyai kriteria aneh"
"Menurut ibuku, wanita yang bisa membuang uang mempunyai karakter kuat untuk bertahan dalam keadaan apapun"
"Zeka Young bukan wanita bersih"
"Tidak penting. Aku hanya butuh istri pajangan di atas tempat tidur dan publik bukan untuk status penting"
"Bangsat!"
"Hahaha, pergilah. Salsha Young ada di meja bartender"
"Tidak mungkin...."
Dogke Bowl terkejut melihat Salsha Young ada disini. Tak mau membuang waktu, ia bergegas menuju arahnya. Chou Zu tersenyum setipis kertas melihat orang kepercayaannya sibuk mengejar orang sementara targetnya seperti menghilang bentuknya gara-gara teralihkan Salsha Young.
"Sial!"
Chou Zu terpaksa bergerak mencari kemana arah perginya Zeka Young. Gedung ini mempunyai keunikan tersendiri. Lantai satu dikhususkan untuk restoran, lantai dua untuk cafe, lantai tiga untuk klub sementara lantai keempat hingga ke 30 adalah hotel. Lantai 31 s/d 40 merupakan apartemen yang disewakan. Tamu gedung ini beraneka ragam jadi sulit menemukan orang jika tak mengenal seluk beluk pasti isi gedung.
Lorong gedung lantai 30 tampak sepi, Zeka Young berjalan tanpa arah. Kepalanya pusing tak tertahankan. Iapun merosot duduk di lantai beralaskan karpet tebal dan empuk.
Ting... pintu lift terbuka, Chou Zu segera keluar. Dilihatnya seorang wanita bersandar di dinding dengan mata terpejam.
"Hei, apa kamu baik-baik saja?"
Mata terbuka menampilkan mata yang dikenalnya. Zeka Young memerlukan waktu untuk mengatasi rasa sakit kepalanya.
"Kepalaku sakit"
"Butuh bantuan?"
"Apakah ini lantai 35?
"Tidak. Apa kamu bisa berdiri?"
Zeka Young menganguk pelan seraya bangkit dari duduknya. Chou Zu menahan nafasnya begitu mencium bau bunga mawar yang lembut atau buah peach? ia tak nyakin. Sungguh enak dicium.
Gerakan kaki yang tidak stabil membuat Zeka Young nyaris jatuh ke arah samping kanan, Chou Zu cepat menangkap.
"Apa kamu minum?"
"Sedikit sekitar 5 sloki"
"Aku akan membantumu"
"Terima kasih. Aku sudah merepotkan"
"Tidak, ini tidak merepotkan"
Tangan besar memeluk erat pinggang ramping Zeka Young. Penyesalan diam-diam diungkap dalam hati karena semua sel tubuh Chou Zu bangkit secara cepat.
"Aku berulang tahun ke 30 hari ini. Aku-- menyedihkan. Pria yang aku sukai ternyata mencintai adikku Salsha Young"
"Siapa nama pria brengsek itu?"
"Kamu tidak mengenalnya"
"Katakan saja, aku mengantar sampai mana? aku ada kamar di lantai ini jika kamu tidak keberatan untuk duduk sebentar"
Chou Zu memerlukan udara segar untuk mengurangi tekanan tubuhnya yang semakin liar. Zeka Young menatapnya sejenak lalu mengangguk.
Lantai 30 ini semuanya milik Chou Zu sebagai pemilik gedung. Chou Zu mengeluarkan kartu kamar dari saku celananya.
klik... beep...
Kamar seketika terang benderang begitu mereka berdua masuk ke dalam. Zeka Young di dudukan pada sofa yang melingkar di tengah ruangan. Chou Zu menarik lepas dasi di leher, sulit menahan dirinya jika terjadi bentrokan sekali lagi.
"Aku haus"
"Tunggu sebentar"
Chou Zu mengambil dua botol kemasan air mineral dari atas meja pinggir sofa dekat dinding. Botol kemasan dibuka dan diberikan padanya.
"Terima kasih"
Air mineral diminum dengan pelan oleh Zeka Young, tiba-tiba Chou Zu merasa iri pada air yang diminum. Zeka Young bangkit berdiri lalu berjalan ke arah jendela besar yang menampilkan pemandangan malam di atas gedung.
"Aku punya harapan di ulang tahun kali ini tapi pria yang aku sukai tidak bisa mengabulkan. Apakah kamu mau mengabulkan?"
"Boleh"
"Maukah kamu menikah denganku?"
Untuk beberapa saat, Chou Zu membeku di tempatnya mendengar permintaan ulang tahun paling konyol yang ia tahu. Zeka Young menatap penuh harapan.
"Tentu saja"
"Kamu nyakin?"
"Mengapa tidak?"
"Aku tidak terlalu mabuk jika kamu ingin tahu, aku hanya sakit kepala saja"
"Dan patah hati?"
"Ya. Apa kamu bersungguh-sungguh mau menikah denganku?"
Seumur hidup belum pernah ada wanita yang berterus terang memintanya menikah, Chou Zu seperti mendapatkan lotere.
"Ya, aku sungguh-sungguh"
Usai berkata demikian, Chou Zu menghampiri Zeka Young yang memandangnya penuh harapan. Badannya melemas tetapi dikuatkan. Zeka Young tahu ini salah tetapi ia mulai muak dengan hidupnya, ia hanya ingin ada perubahan walau kecil.
"Kamu tidak akan menyesalinya?"
"Tidak. Usiaku sudah 30tahun. Tidak ada orang yang akan ribut jika aku menikah"
"Oke, aku juga"
Chou Zu menghapus jarak dengan gerakan santai meraup bibir mungil milik Zeka Young. Orang bodoh mana yang menolak tawaran apabila itu sebenarnya keinginan pribadinya.
Nafas dan cairan saling mengisi satu sama lain hingga dilepaskan. Mata indah yang terpancar sedikit berkabut, Chou Zu tersenyum puas melihatnya.
"Mau menikah dimana?"
"Disini saja, apa kamu keberatan?"
"Tidak, tunggu aku panggil orang"
Chou Zu menelpon Dogke bowl, awalnya tidak mempercayai tetapi tetap dilakukan tugas yang diberikan. Pandangan mata yang intens membakar setiap jaringan sel pada tubuh keduanya.
"Siapa namamu?"
"Chou Zu, jangan lupakan itu Zeka Young"
"Kamu tahu namaku?"
"Tentu saja, aku harus tahu siapa yang aku nikahi terutama wanita semacam kamu"
"Oh"
Zeka Young memperhatikan tingkah Chou Zu, tangannya masih berada depan tubuh Chou Zu seperti perasaan yang tepat ada disana. Mata mereka berdua saling beradu, satu ciuman di berikan sekali lagi sebelum orang-orang mulai berdatangan.
Tiga puluh menit kemudian, semua siap di tempat masing-masing. Zeka Young merasakan kepalanya bertambah sakit tapi masih bisa ditahannya. Chou Zu terus memeluk pinggangnya hingga acara pernikahan mendadak selesai.
£¢