Setelah sampai dirumah, aku langsung minta izin kepada mamaku. Soalnya kalau aku berbicara dengan papa pasti dia akan berbicara aneh-aneh dan menggodaku. Tanpa berbicara panjang lebar, mama langsung setuju, "Aya-chan, ya? Boleh kok. Kamu boleh menginap dirumahnya, tapi jangan sampai papamu tahu, ya. Nanti dia berbicara yang aneh-aneh lagi."
Aku langsung pergi ke rumah Ayase. Seperti biasa, hanya ada dia dan kakak perempuannya. Orangtuanya masih belum pulang dari pekerjaannya. Kakak perempuannya seorang sisiwi kelas 2 SMA, namanya Ayumu Ayaka. aku juga mengenalnya dengan baik. Dia selalu senang jika aku mampir kerumah.
"Seito-kuuuuun!!!". Seperti biasa, dia berlari ke arahku dan memelukku. Dan bukan hanya itu, dia juga menggosokkan wajahnya ke wajahku.
"waaah, senangnya Seito-kun mau menginap disini!!".
"Onee-chan*, sudahlah hentikan itu. Jangan terus-terusan menyalurkan energi gelapmu pada Seito-kun".
Ayase memang suka bercanda, tidak heran dia disukai semuar orang. Ya, tidak ada bedanya dengan Ayaka-san. Ayaka-san membalas perkataan Ayase dengan bercanda juga,
"Perkataan Aya-chan jahat sekali. Ini namanya ritual suci, tahu!! Aku sedang melakukan ritual untuk menandai Seito-kun sebagai adikku".
Aku berkata, "upacara jenis apa ini? Menggosokan wajahmu ke wajahku setiap aku datang." Ayaka-san* hanya tersenyum dan menjawab, "habisnya, kamu imut banget sihhh. Seito-kun dan Aya-chan sama-sama imut. Kalian pasangan yang serasi."
*Onee-chan: panggilan untuk kakak perempuan dalam bahasa Jepang.
*san: panggilan untuk orang dewasa (laki-laki/perempuan). kalau di Indonesia seperti mas/mbak atau pak/bu.