Chereads / Mahasiswa : The ghost Explorer / Chapter 18 - Di Sasarin

Chapter 18 - Di Sasarin

"Mahasiswa: The Ghost Explorer." Celetuk ku ditengah tengah perdebatan Jeki dan Maul

Jeki dan Maul pun terdiam setelah mendengar celetukan ku itu..

"Gimana kalo Mahasiswa: The Ghost Explorer? Yang artinya para mahasiswa penjelajah hantu... Gue ambil dari pendapat lu berdua, pendapat Maul kan The Ghost Hunter, nah pendapat Jeki Para Explorer. Karena kita seorang mahasiswa jadi gue tambahin mahasiswa nya.. Jadilah Mahasiswa: The Ghost Explorer. Gimana menurut kalian? " Ujar ku

Jeki dan Maul pun terdiam sejenak untuk memikirkan saran nama dari ku...

"Hmmm boleh juga tuh Ben.. keren juga namanya cocok sama kita, ngambil tengah - tengah dari pendapat gue sama Jeki." Ucap Maul

"Iya boleh juga namanya Ben... Kita sebagai para mahasiswa yang suka menjelajahi tempat - tempat berhantu.. Gokil lu nyet nyari namanya." Saut Jeki

"Haha haha yoi lah gue gitu loh. Dari pada lu debat - debat ga ada kelarnya yaudah gue jadiin satu aja." Ujar ku

"Haha haha tumben otak lu encer nyet." Ucap Jeki

"Sialan lu Jek haha haha.. Berarti sepakat ya namanya Mahasiswa: The Ghost Explorer." Ucap ku

"Sepakat Bennnn." Ucap Jeki dan Maul

Akhirnya kami semua telah sepakat bahwa nama Channel KamuTube kami yaitu Mahasiswa: The Ghost Explorer...

Nama yang sangat cocok dengan kami...

Setelah membuat nama channel untuk KamuTube kami, aku pun segera mengupload video yang telah kami buat.

Cukup lama untuk mengupload video itu, karena durasi yang begitu panjang sehingga perlu banyak memakan waktu.

Seketika aku teringat, bahwa aku punya janji kepada Fani untuk mengantarnya berangkat kerja. Karena ia sedang masuk malam.

Waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 malam hari. Sedangkan Fani masuk kerja jam 10.00

Hampir saja aku terlupa bahwa aku memiliki janji dengannya..

Sembari menunggu proses peng upload an video, aku mengantarkan Fani ke tempat kerjanya terlebih dahulu.

Aku segera berprepare sebelum ke kamar nya Fani.

Sesudah berprepare, aku langsung bergegas ke kamar Fani

"Tok... tok.. tok.. Fan.."

Aku mengetuk pintu kamarnya Fani dan memanggilnya keluar.

Tidak lama setelah aku mengetuk pintu tersebut terdengar sautan dari dalam. Terdengar suara Fani yang lembut menyaut panggilan ku.

"Iya sebentar." Saut Fani

Fani membuka pintu dan tersenyum manis kepada ku

"Kenapa Ben malem - malem gini ke kamar gue?" Tanya Fani

"Lu lupa ya? Kan gue udah janji, malem ini bakal nganterin lu berangkat kerja." Jawab ku

Fani mencoba mengingat akan hal itu...

"Emmm... Oiyaaa lupa gue hehehe. Yaudah masuk dulu aja Ben, gue siap - siap dulu." Ujar Fani

Fani masuk kembali ke kamar kostnya. Di barengi dengan aku di belakang mengikuti nya untuk menunggu ia bersiap - siap.

Entah mengapa kalau cewe siap - siap itu selalu memakan waktu cukup lama.

Setelah menunggu beberapa saat. Akhirnya Fani selesai bersiap - siap dan kami segera pergi dari kostan untuk menuju tempat kerja Fani.

Melihat Fani yang tidak mengenakan jaket pun membuat aku merasa kasihan padanya. Karena angin malam tidak baik untuk wanita seperti dia. aku memberinya jaket yang aku sedang kenakan untuk ia pakai, agar tidak jatuh sakit.

"Pake nih jaket... Udah malem juga, kenapa ga pake jaket? bahaya tau buat kamu. Nanti sakit baru tau rasa.." Ujar ku menegur Fani sembari memberinya jaket

Fani yang mendengar ucapan ku tersebut tersenyum sembari menerima jaket yang aku berikan..

"Iya iya Maaf. Kalau aku sakit kan ada kamu hehehe." Saut Fani sembari tersenyum bahagia

"Tetep aja aku ga mau kamu sakit Paniii!!." Ucap ku menegaskan kepada Fani

Fani hanya tersenyum manis ketika mendengar ucapan ku...

Kami pun segera berangkat menuju tempat kerja Fani.

.....

Beberapa menit pun berlalu...

Kami sampai di rumah sakit tempat Fani bekerja. Karena sudah malam jadi rumah sakit terlihat sepi.

Waktu telah menunjukkan pukul 10 malam.

Karena sudah terlalu malam, aku tidak lama - lama berada di rumah sakit itu.

Aku segera berpamitan pulang kepada Fani..

"Aku pulang dulu ya Fan.. Udah jam segini." Ujar ku

"Iya Ben, makasih ya udah mau nganter aku.. Jadi ngerepotin kan." Ucap Fani

"Gapapa kok Fan, Aku seneng kok hehe. Yaudah aku duluan ya. Semangat kerjanya Fan muwahhh..." Ucap ku

Fani hanya menganggukan kepala dan tersenyum..

Aku segera menyalakan motor dan pergi dari rumah sakit itu.

Diperjalanan memang lumayan sepi, mungkin karna sudah malam jadi sepi begini.

Aku melewati sebuah tugu saat perjalanan pulang.

di dekat tugu ada sebuah bangunan dan beberapa pohon di dekatnya.

Aku melanjutkan perjalanan untuk segera pulang..

Namun aneh sekali... Mengapa aku melewati tempat yang sama? padahal aku sudah melewati tugu tersebut. Namun kenapa ada tugu itu lagi depan ku? setau aku disaat aku berangkat mengantar Fani hanya ada 1 tugu, dan itu sudah aku lewatkan. Mengapa aku melewati nya 2 kali?

Dengan perasaan bingung, aku melanjutkan perjalanan ku untuk segera pulang.

Dalam perjalanan aku merasa aneh lagi... Merasa seperti melewati jalan yang sama lagi. Jalan yang sudah aku lewati sebelumnya.

Benar saja, lagi dan lagi aku melewati Tugu tersebut. Aku berhenti sejenak untuk berfikir logis. Mengapa aku melewati tempat ini sebanyak 3 kali? lagi - lagi aku melewati Tugu dengan bangunan dan pohon di sekitar tugu tersebut.

Semakin aku pikirkan, semakin membuat aku merinding. Suasana sangat sepi. Tidak ada satu pun terlihat sosok manusia yang melewati jalan itu...

Daripada terlalu banyak berpikir dan itu hanya membuat ku merinding, aku memutuskan untuk melanjutin perjalanan ku. Karena waktu sudah menunjukkan pukul set 11 malam..

Aku berjalan dengan harapan semoga tidak mengalami hal yang sama lagi..

Di perjalanan, aku masih merasa merinding mengingat hal - hal ini terjadi padaku..

Lagi dan lagi aku berhenti di tempat yang sama. ditempat pertama, kedua dan ketiga aku berhenti.

Aku sudah mulai emosi dan merinding dengan kejadian ini.

"Ah sialan. Apa lagi sih ini? mengapa akhir - akhir ini gue jadi banyak mengalami hal - hal aneh yang di luar nalar manusia sih?" Ucap ku dalam hati

Sudah pusing memikirkan bagaimana cara keluar dari tempat ini, akhirnya aku memutuskan untuk berdoa dan memohon kepada tuhan, agar aku diberi petunjuk untuk keluar dari tempat ini...

Aku berdoa dalam hati dengan harapan segera diberi petunjuk keluar dari tempat ini..

Setelah berdoa kepada yang maha pencipta dan yang mahakuasa, aku memutuskan untuk beranjak pergi dari tempat ini. berharap doa ku dikabulkan oleh sang Maha pencipta...