Hari, Minggu dan Bulan terlah berlalu. Besok adalah hari dimana Zahra akan menjalani operasi sesar. Dan sudah sejak tadi malam, ia dirawat di rumah sakit. Di sana, ada Reyhan yang selalu menemaninya dan memberikan Zahra kekuatan. Ia takut, takut jika Zahra akan meninggalkan dirinya untuk selamanya.
Bahkan sejak kemarin, Reyhan selalu menangis dan memeluk Zahra, ia takut, ia benar-benar takut jika Zahra akan pergi meninggalkan dirinya dan anak-anaknya.
Jangankan Reyhan, bahkan mertua Zahra pun juga berada disana. Mereka akan menjaga Zahra dan akan selalu mendampinginya. Papa Pratama juga rela tak menghadiri meeting penting, ia tak peduli jika harus kehilangan uang miliaran rupiah. Karena baginya, yang lebih penting itu adalah keluarga. Dan ia akan terus mendampingi sang menantu sampai ia bisa mendengar dan melihat sendiri jika menantu dan kedua cucunya lahir dengan selamat.