Tak terasa, kandungan Zahra sudah memasuki usia Sembilan bulan, dan dokter menyarankan untuk Zahra melahirkan secara sesar. Zahra awalnya menolak, namun karena dokter mengatakan ini sedikit bahaya jika di paksa untuk di lahirkan secara normal, akhirnya Zahra pun pasrah, karena yang paling penting adalah, Zarha dan ketiga anaknya selamat.
Karena kehamilan Zahra yang sudah memasuki usia Sembilan bulan, Reyhan pun semakin siaga. Bahkan kini kedua orang tua Reyhan memilih tinggal bareng mereka untuk memantau kondisi menantunya itu. Adnan sendiri pun mulai mengerti bahwa ketiga adiknya akn segera lahir jadi ia selalu mengelus perut Zahra dan mengajak ngobrol dedek yang ada di perut Zahra.
Setiap pagi, setelah selesai sarapan pagi, Zahra akan mengajak suami, anak dan mertuanya mengobrol sebentar berjam-jam, karena Zahra sendiri juga bingung mau ngapain, karena ia tak boleh melakukan ini dan itu, jadi ia lebih menghabiskan waktu bareng mereka, mengobrol bersama.
