Selama di dalam mobil, ia menggendong sang putra sedangkan bekalnya ia taruh di sampingnya.
Adnan sendiri hanya diam dan membiarkan kepalanya menyender di dada Zahra.
Tiba tiba aja HP nya berbunyi dan ia melihat sang suami menelfonnya.
"Assalamaualaikum, Mas."
"Waalaikumsalam, kamu ada di mana?"
"Ini sudah ada di dalam mobil, lagi perjalanan menuju kantor kamu,"
"Oh ya udah hati-hati, aku tunggu di ruanganku,"
"Iya, Mas."
Dan setelah itu, Reyhan pun mematikan hpnya lagi.
Sesampai di depan kantor, sang sopir membukakan pintu mobil. Sedangkan Zahra, ia menurunkan Adnan.
"Jalan ya Sayang," ucapnya dan Adnan pun menganggukkan kepala.
Lalu mereka pun berjalan menuju ruangan reyhan sambil menenteng bekal makanan.
Sepanjang jalan banyak yang menyapa Zahra terutama putranya dan Adnan pun hanya cemberut, tak mau tersenyum sedikitpun ke mereka. Entahlah, Adnan kadang terlalu dingin kalau sama orang yang gak di kenal.