Di dataran Amagawa, dekat reruntuhan Goblin Sihir (Magic Goblin Ruin) atau yang sering disebut anggota KDHR sebagai 'reruntuhan awal', berkumpul semua perwakilan tiap wilayah. Walau tidak didekat juga supaya mereka tidak terdeteksi Matsuyoshi.
Ada beberapa tambahan selain anggota KDHR, 4 penjaga surgawi yang komplit, Rihoko dan Nesu Bushu. 1 teman yang mendampingi Farras sejak sebelum bertemu Rifqi, Momo. Dan Torio yang ketauan mengikuti Syahdan walau tidak diajak.
"Meskipun penampilan kita tidak berubah, tapi rasanya ada yang beda ya" Rifqi melihat teman-temannya.
"Itu karena banyak barang yang kita ganti dengan produk Ija" Alfian menyiapkan perlengkapannya karena sudah selesai melakukan perjalanan, waktunya pakai tambahan yang berat-berat.
"Apa kau tidak apa-apa, Ja? Kau dan Kino tidak punya skill tempur kan?"
"Tenang saja Tay, lagipula ini Meet Up KDHR All Members, mana mungkin aku melewatkannya" Haiza menyiapkan senapannya yang pernah dipakai bersama Dayat dan Kino.
"Kakimu bagus juga, Rip" Yuuna melihat Arif yang memasang kaki palsu.
"Ini produk Ija, masih banyak di inventori, tapi dengan begini aku tidak perlu diospek Syahdan lagi"
"Syahdan" Bintang menghampiri Syahdan "Aku minta Ija melakukan sesuatu, dan ini hasilnya. Karena ini milikmu, ambillah"
Bintang menunjukkan pedang yang dapat memanjang dan bergerak seperti tali atau ular. Pegangan pedangnya berbentuk seperti sabuk. Itu adalah sabuk yang dievolusikan setelah sebelumnya dimintai Syahdan dan digunakan untuk bertarung di reruntuhan.
"…kau saja yang pegang, itu benda penting kita"
"Soal itu… pedang ini dapat digerakkan secara bebas menggunakan energi sihir, tapi energi sihirku kan sedikit, jadi…"
"Ah… nyusahin" Syahdan langsung mengambil pedang itu "Sekarang bagaimana caranya aku memegang 3 pedang?"
Kemudian Syahdan dan Torio saling melihat "Nih"
"Eh? Saata-san, kupikir kau akan menyerahkan pedang pertama Jendral Arazu"
"Bagusan pedang Farras, lagipula karena itu buatanku, aku bisa membuatnya lagi nanti"
"Ja-jadi ini untukku? Huee Saata-san…" Torio terharu mendapat katana buatan yang dibanggakan Syahdan.
"Jangan mendekat atau darahmu akan menjadi yang pertama dipedang ini" Syahdan tersenyum.
"Hiii!!"
Mereka membagi menjadi 3 kelompok untuk mengepung Matsuyoshi. Ketua dari tiap kelompok adalah Farras, Dayat, dan Arif.
"Jadi namamu Torio ya, skill apa yang kau miliki?"
"A-anu… Zakki-sama…"
"Ck, Jak, dia ketakutan" Arif menghentikan Zakki yang ingin mengambil skill Torio dengan tidak sopan.
"Tapi dia tidak akan bertarung bukan ya? Jadi skillnya untukku saja, di kelompok ini ada Rifqi yang hanya punya 1 skill dan Kino yang tidak ada skill. Akan sulit membentuk formasi kalau aku tidak ada skill ya"
"Disini kan ada Syahdan dan Pian yang punya banyak skill"
"Hei… skill Syahdan biasa, cara penggunaannya saja yang bagus. Tapi kalau aku yang pakai nanti jadi ampas ya. Kalau Pian…" Zakki menunjuk Alfian dengan arah matanya.
Alfian sedang memasang penjepit ke telinga Kino. Semua juga mendapat jepitan. Fungsinya agar orang-orang dikelompok ini menerima aliran energi sihir dari Kino. Cara ini sama seperti tusukan jarum waktu memberi energi sihir pada Bintang, tapi kini Alfian berhasil mengubahnya menjadi penjepit.
"Lihat, Rip? Skill Pian kebanyakan bersifat symbiosis parasitisme. Untungnya energi Kino tak terbatas, jadi tidak ada yang rugi ya"
"…kita benar-benar menjadikan Kino baterai berjalan"
"Setidaknya Kino jadi berguna, lagian dia kan gak ngapa-ngapain" Alfian membalas perkataan Syahdan.
"Maksudnya? Kino tidak berguna selain kita manfaatkan gitu?"
"Kau tidak berhak marah-marah, Dan. Menjaga Kino saja sudah sulit, kau malah mendatangkan temanmu yang sekarang harus dijaga juga, haha. Aku tidak merasa Kino beban, tapi beda kalau harus melindungi 2 orang"
Syahdan tidak bisa berkata apa-apa, Torio jadi merasa tidak enak meskipun dia mau membantu. Alfian adalah tipe anggota yang berterus terang, meskipun begitu Arif memberitau mereka untuk tidak bertengkar sebelum pertarungan.
Sepertinya kelompok yang akan menyerang bagian belakang reruntuhan masih belum siap.
"Yo, Bintang. Aku serahkan Healing padamu!"
"Yo, disini juga ada Tayan. Kalian tidak perlu khawatir terluka di baris depan"
Terlihat Dayat dan Bintang di kelompok lain. Mereka sudah berjalan memasuki reruntuhan karena kelompok ini bagian menyerang area depan. Reruntuhan itu cukup sepi karena monster babi yang biasanya ada disini menghilang.
"Pasti Ouakugata membuat monster-monster disini pindah ketempat lain"
"Yuu, jangan pegang-pegang. Kita tidak tau reruntuhan ini masih punya jebakan yang aktif atau tidak"
"Ah, apa sih Ja. Aku cuma penasaran, ini tempat kalian dipanggil lalu bunuh-bunuhan, siapa sangka kalian masih hidup semua"
"Benar… Yuuna, Siapa yang memberitaumu hal itu?" Kuuhaku penasaran, bahkan Syahdan tidak pernah menceritakannya.
"Rifqi"
"Wkwkwkwk emang Rifqi, ya. Semuanya diumbar.
Yah… walau kita memang tidak pernah bilang itu rahasia sih" Tayan tertawa
Tiba-tiba lantai reruntuhan bergetar. Semua sudah mengerti kalau pertarungan akan dimulai. Kelompok depanpun mengatur formasi melingkar mereka sambil bersiap apa yang akan terjadi.
Terlihat ular datang dari segala jalan dan lubang yang ada di reruntuhan. Mengepung mereka dan tidak ada tempat untuk lari. Merekapun menyerang ular-ular yang jumlahnya banyak itu supaya tidak mendekati mereka.
Tapi ketika menyerang satu, datang tiga. Berusaha membuat mereka menjauh tapi tidak bisa, mereka berenampun dimakan oleh ular-ular itu. Begitulah ilusi yang dibuat Kuuhaku.
Para ular itu terpengaruh ilusi dan mulai menyerang teman mereka sendiri saat mengepung yang mereka pikir adalah mangsanya. Ada yang sampai jatuh kelubang, lubang buatan Yuuna karena mengangkat lantai reruntuhan untuk mereka berenam.
Kini mereka berlindung diudara dengan pulau terbang buatan Yuuna sambil melihat lautan ular dibawah mereka dari segala arah.
"Uwahh, ular"
"Benar, ular…" Kuuhaku mengikuti ucapan Haiza.
"Iya, ular" Kata Tayan.
"Apaan anjir, diseranglah!" Dayat lompat menuju lautan ular.
"E, goblok!" Bintang gagal menghentikan Dayat.
Dayat langsung menerobos dengan pedangnya, dia menyerang secara luas karena tidak perlu khawatir tidak kena, semua area adalah Ouakugata. Para ular yang tidak terkena serangannyapun mendekati Dayat. Sebelum ular itu mengenainya, Dayat lompat kembali ke pulau terbang kecil mereka.
"Hup! …nah, yang bisa serangan jarak jauh, coba serang mereka dari sini" Dayat kembali dengan perintah, seolah dia adalah pemimpin yang keren setelah membunuh sejumlah besar ular.
"Y-ya…" Haiza menjawab, teman-teman yang lainpun mencoba menyerang dari atas.
"Apa yang kau lakukan…? Itu terlalu ceroboh" Bintang memeriksa tubuh Dayat, kalau-kalau ada racun dan semacamnya.
Ditempat lain, terdapat kelompok yang menyerang dari samping reruntuhan. Mereka juga di kelilingi lautan ular Ouakugata. Di tengah lautan ular itu, terdapat kotak warna hijau yang besar dan melindungi mereka.
Kotak ini adalah kekkai Adit yang menghalangi Ouakugata untuk masuk menyerang. Ada beberapa ular yang terlewat saat pembuatan sehingga bisa masuk, tapi berhasil dibereskan.
Nesu Bushu, healer dari 4 Penjaga Surgawi, sedang mengobati Rihoko, tombak mereka dan Farras. Mereka terkena darah ular ketika sedang membersihkan sisa-sisa ular yang terlewat memasuki kekkai.
Masalahnya darah ular itu terdapat cacing yang sangat kecil dan sudah masuk ke daging dan sel darah mereka lewat pori-pori kulit. Mereka berdua memang masih bisa bergerak, tapi kalau dibiarkan bisa berbahaya.
"Belom apa-apa kita udah kehilangan 2 orang aja"
"Adit, mereka belum mati. Jangan ngomong begitu"
"Iya seharusnya kamu aja yang mati Han. Disini yang bisa bangkit dari kematian hanya kau, dan aku abadi. Kenapa yang kena malah yang bisa mati"
"Sekarang bukan saatnya seperti itu, kekkai ini sepertinya licin dan tidak bisa dinaiki para ular. Mungkin kita bisa menyerang mereka dari atas" Momo, temannya Farras menghentikan ocehan Adit dan Farhan setelah observasinya.
Aditpun membuat anggota kelompoknya dapat menembus kekkai bagian atas untuk melompat. Tapi Nesu Bushu, Rihoko, Farras, dan Momo masih di dalam.
"Momo…"
"Arazu"
"…kau tau apa yang harus dipikirkan bukan? Kemunculan cairan obat yang membuat para cacing tiba-tiba terdorong keluar"
"..."
Tiba-tiba Farras dan Rihoko kesakitan. Tubuh mereka seperti meledak-ledak kemudian mereka muntah darah bersama dengan cacing-cacing tersebut. Momo langsung membakar muntahan mereka yang terdapat para cacing.
Nesu Bushu pun langsung mengheal mereka lagi meskipun tidak tau apa yang terjadi setelah Jendral Farras berbicara dengan Momo.
Farraspun menjelaskan skillnya. Kemampuan untuk memberikan wujud nyata dari nol. Jika Farras memikirkan suatu hal dan minimal 1 orang di sekitarnya juga berpikir sama, pikiran atau imajinasi mereka dapat menjadi nyata sesuai keinginan Farras.
Makanya Farras membawa Momo, karena Momo adalah temannya sejak pertama kali Farras didunia ini dan dia mau mendengarkan ocehan Farras yang tidak masuk akal. Sebenarnya Farras pernah mencoba memakai skill dengan Rifqi, tapi Rifqi lebih sering tidak mengerti dan Farras jadi tidak bisa menggunakan skillnya.
Makanya di hari penting ini Farras minta bantuan Momo lagi meskipun Momo baru selesai dari cuti melahirkan.
Dibagian atas kekkai terdapat Adit dan Farhan. Mereka menggunakan sihir dasar elemen jarak jauh.
"Farhan, tau gak kalo yang kita lakuin ini percuma?"
"Kayaknya, mereka terus bermunculan, dan membunuh 1 saja perlu 2 sampai 3 kali tembakan. Apalagi kalau melihat Sena, rasanya seperti serangan kita tidak ada artinya"
Farhan dan Adit melihat Sena yang terbang diatas para ular dan menyerang dengan sihir airnya yang besar. Mungkin bisa dianggap Sena telah membunuh ribuan ular-ular Ouakugata di tempat mereka itu.
"Uh… aku ingin meminjam kekuatan roh juga"
"Sebaiknya jangan, kita harus menyimpan tenaga untuk bertemu Matsuyoshi" Farras ikut keatas kekkai dengan naganya yang baru terlihat.
Roh yang senang dan menjalin kontrak kerja sama, memilih manusia kesukaan mereka untuk bertukar energi yang dikonsumsi saat mereka meminjamkan kekuatan mereka. Karena itu Farras menghentikan gerutu Farhan, apalagi Sena kasusnya beda karena dia disukai dan bisa bertransaksi dengan banyak roh.
Kembali ke reruntuhan bagian belakang. Disini juga terdapat ribuan ular yang terus menggeliat di lantai. Mereka tidak bisa menaiki dinding tempat 7 orang itu menempel telapak kakinya.
"Aku tidak tau kau punya skill menempel di dinding"
"A-aku memang tidak pernah menceritakannya, Saata-san. Karena skill ini memudahkanku mengikutimu"
"Stalker anjing!"
"…tapi Syahdan, dia kucing" Kino bingung dengan perkataan Syahdan.
"Kino!" Alfian berteriak.
*DHUUAAG*
Teriakan itu tidak seperti menegur Kino karena tidak mengerti situasi, ditambah suara hantaman, Kino langsung menengok dan melihat kepala Alfian sudah berputar 180 derajat.
"Pian… kaya burung hantu"
"Buken wektunye cende!" Alfian yang kulit dagunya tertarik karena lehernya berputar lebih dari seharusnya, jadi sulit berbicara. Tapi intinya dia kesal.
Mereka langsung menyadari ada serangan yang dapat menjangkau meski mereka sudah menempel tinggi di dinding. Tiba-tiba terdengar hantaman keras di tengah lautan ular. Kali ini terlihat beruang yang membunuh para ular di sekitarnya. Dan langsung melompat lagi ke arah mereka.
"Awas!!" Rifqi sebagai pelindung, berusaha menahan serangan beruang itu karena teman-temannya sulit bergerak.
Beruang itupun terpental dan sebelum mendarat, menembakkan tenaga angin yang membuat para ular mati di sekitar dia mendarat. Kemudian dia melompat keatas dan menempelkan cakarnya di langit-langit.
"Ripqi, kau tidak apa-apa… khh!" Arif terkejut melihat tangan kiri Rifqi yang berputar memelintir 400 derajat sampai siku karena menahan serangan beruang.
Syahdan langsung mendekatinya dan memberi healing di bantu Alfian yang kepalanya di pegang Kino setelah Kino dan Zakki memutar lehernya kembali. Tulang lehernya patah, jadi tidak ada yang menahan kepala Alfian.
Arif langsung memunculkan iblis di 6 orang kelompoknya untuk berjaga-jaga kalau beruang itu menyerang lagi saat pengobatan.
"Arip, beruang itu tidak berteman dengan ular ya" Zakki mencoba memikirkan strategi.
"Ck… aku juga melihat dia membunuh ular-ular yang artinya dia juga bisa digigit"
"Masalahnya bagaimana kita menjatuhkan beruang itu saat kita juga tidak bisa bergerak ya?"
"Arip, aku baru ingat kau punya kemampuan ini. Apa kau bisa membangkitkan iblis di ular-ular itu?"
"Eh?" "Ya?" Arif dan Zakki terkejut mendengar Kino.
"Aku tidak bisa melakukannya pada monster, Kin. Mereka tidak berakal sehingga iblis kebencian dalam diri mereka tidak bisa terbentuk"
Kino tetap bersih keras untuk Arif melakukannya. Dia bilang kalau Ouakugata adalah monster tingkat tinggi yang melebihi monster lainnya sehingga layak dicoba.
Karena sekarang Arif memiliki energi sihir tak terbatas dari Kino, tidak ada salahnya juga mencoba. Arif mnggunakan skillnya untuk memunculkan iblis di para ular dan itu berhasil mengejutkannya.
"I…ini…" Arif tidak menduganya.
"Bentuknya lebih besar dari iblis yang dimunculkan di manusia ya"
Kelompok belakang melihat beberapa iblis yang dibangkitkan Arif. Mungkin karena sama-sama bersisik, iblis yang muncul berbentuk seperti naga ular yang memiliki senjata berbeda di tiap ekor mereka. Warnanya seperti iblis yang dibangkitkan Arif, keseluruhan hitam.
"Ternyata berhasil. Gimana, Rip?"
"Kino, karena jumlahnya banyak, mungkin aku akan memerlukan energimu"
"Hehe, gas kan!"
Arif langsung membuat para iblis ular itu menyerang ular lainnya, dia juga memunculkan yang baru terus menerus. Inilah seramnya Arif kalau datang dengan jumlah banyak.
Karena bentuk iblisnya yang besar, ruangan bagian belakang jadi terlihat penuh dengan iblis Arif walau masih lebih banyak ularnya karena terus berdatangan.
Ouakugata beruang itu hanya melihat dari langit-langit, ular yang dibunuh dengan unik tanpa mengotori tangan mereka sendiri. Kemudian teriakan Rifqi membuat beruang itu menengok kembali ke dinding tempat mereka menempel.
"Shh, goblok!" Terlihat Syahdan menutup mulutnya.
"Hmmph… puheh, kenapa sih!?"
"Jangan memprovokasinya. Kau memang sudah sembuh, tapi bagaimana caramu melawannya tanpa pijakan!?"
"Aku tidak berniat seperti itu. Aku cuma ingin menarik perhatiannya supaya dia tidak menyerang yang lain"
"Kita harus menunggu Arif selesai dengan para ular selagi beruang itu tidak menyerang kita"
Beruang itu terlihat tidak peduli dengan mereka, maupun para ular.
"Kino"
"Apa, Jak?"
"Kau tau ya cara mengalahkan beruang itu?"
"Kita perhatikan dulu gerakannya mumpung dia tidak menyerang. Tapi menurutku dia cukup pintar"
"Gimana?"
"Beruang itu memerhatikan iblis yang muncul di para ular. Sepertinya sekarang dia tau kalau iblis Arif tidak bisa menyerang wadahnya sendiri"
"....."
"Dan karena tidak memiliki kawan, mungkin dia sedang berpikir Arif bukan ancaman karena Arif tidak bisa memunculkan iblis di dirinya untuk membunuhnya sendiri"
Setelah berlama-lama kemudian, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh teriakan Arif, dia sangat kesal. Dilanjutkan dengan beruang yang mulai bergerak, Rifqi langsung menghantamnya sebelum dia menyerang ke tempat teman-temannya berdiri.
Sesuai dugaan, beruang itu cepat dan kuat. Serangan langsung Rifqi dapat ditahan selagi cakar di kakinya menancap di langit-langit. Rifqipun memutar badan supaya telapak kakinya juga menempel dilangit-langit dan bertarung dengan beruang itu.
Alfian juga ikut kesana karena gravitasi dapat membuat kepalanya lurus saat dia berdiri terbalik. Sisanya menanyakan keadaan Arif yang tiba-tiba berteriak.
Memang sekarang Arif dapat memunculkan iblis lebih banyak dan bebas karena semua ularnya adalah musuh dan dia dapat energi tak terbatas dari Kino, tapi ular yang datang terus menerus meski sudah banyak yang dibantai membuatnya lelah batin. Kalau tidak ada henti seperti ini, Arif bisa gila.
"Sudah, Rip. Hentikan saja ya"
"Iya, Rip. Ular itu memang datang lagi tapi efek serangan tadi tidak percuma. Kalau diperhatikan, sekarang ular ini sudah berkurang sedikit"
"Hanya sedikit, haha" Arif tertawa mendengar Kino.
"Rip, Sekarang kau makan dulu coklat ini" Syahdan memberikan bola coklat yang ada di kantungnya.
Saat perang memang adakalanya jadi lelah secara fisik maupun mental, hal ini membuat anggota KDHR yang terlibat perang memiliki persediaan manisan mereka sendiri.
Merekapun sepakat untuk minta bantuan Arif kalau-kalau ada Rifqi atau Alfian yang terjatuh kebawah saja saat melawan beruang agar menghentikan para ular menyerangnya.
"…Kino, aku sudah baca komikmu ya"
"Sungguh? Terimakasih, Jak. kau baca yang mana?"
"Kisah anak yang melawan para Ouakugata ya, Farhan yang menunjukkannya padaku"
"Ah… jadi kau tau kalau para monster disitu adalah Ouakugata?"
"Ya… aku juga tau beruang itu adalah Ouakugata, tapi aku tambah tau dari komikmu ya"
"Yah, aku yakin sekali dibagian lain sedang kesulitan. Karena sesuai yang kubuat di manga"
"Apa karena kita ada Arip jadinya disini cuma satu ya"
"Mungkin… soalnya beruang ouakugata itu…
Kembar lima"
*JDHIEESH*
Di reruntuhan bagian depan, terdapat Dayat sedang bertarung langsung dengan beruang yang mirip, Dayat sedang memakai wujud rohnya. Saat beruang itu memiliki celah, serangan Dayat akan ditahan beruang lain yang membuatnya sulit menyerang.
Dayatpun jadi harus mengambil jarak dengan melompat ke tempat-tempat yang dibuat terbang dan terus bergerak oleh Yuuna. 2 beruang itu juga memanfaatkan tempat yang ada sehingga Yuuna membuat banyak untuk memusingkan mereka.
Tiap mereka ditinggal berdua, daratannya akan dijatuhkan Yuuna supaya mereka termakan ular, tapi mereka bisa dengan cepat melompat ke tempat lain. Saat tempat merekadijatuhkan, kalau tempatnya dijauhkan dulu juga sama, mereka loncat sebelum tidak ada jangkauan pijakan.
"Sial, kenapa beruang-beruang itu pintar sih. Mereka tau aja mau dijatuhin pas aku baru menjauhkan pulauku!"
"Maaf menyela, tapi sepertinya kami yang menyerang bagian ular tidak dapat menyerang lagi" Haiza melapor.
"Ilusi Kuuhaku memang membuat mereka memakan teman sendiri, tapi ular yang baru terus berdatangan. Aku simpulkan kalau serangan kita percuma" Haiza melanjutkan perkataannya.
"... mungkin kita berenam harus fokus menyerang beruang-beruang itu saja dan kalau jatuh artinya mati"
Meskipun terdengar menyeramkan, tapi semua setuju dengan perkataan Yuuna. Kedua beruang itu juga sulit dikalahkan sehingga mereka butuh tenaga lebih.
"Benar, Bintang. Bagaimana kondisi Dayat?" Kuuhaku sedang istirahat mengisi energi sihirnya.
"Aku sudah memberinya ramuan yang dapat membunuh cacing itu dan obat penahan rasa sakit. Untungnya cacing di darah ular itu ditemukan sebelum terlambat, kita hanya tinggal berharap tidak terjadi apa-apa"
"Aku sangat terkejut ketika melihat kakinya yang terpelintir kena hantaman beruang itu. Dayat bisa hidup lagi, benar. Tapi kita tidak tau berapa lama waktu yang diperlukan untuk bangkit setelah mati, jadi jangan sampai kejadian"
Kuuhaku khawatir, Dayat dan Haiza yang bisa hidup lagi atau Tayan yang memiliki tubuh zombie, terlihat jelas kalau mereka memprioritaskan diri mereka seolah berkata 'toh aku bisa hidup lagi tidak seperti mereka, jadi biar aku saja yang mati'.
Setelah energi sihir Kuuhaku cukup pulih berkat di bantu Bintang juga, mereka bersiap ke depan Yuuna dan melompati pulau terbangnya untuk mendekati Dayat dan Tayan. Yuuna sangat memerhatikan temannya, dia berusaha mengarahkan pulaunya saat Tayan jatuh, atau mengguncang sedikit untuk menghilangkan keseimbangan beruang sehinga membuat celah untuk Dayat.
Ada bantuan di sampingnya, yaitu Haiza yang membidik dan menembak tiap Dayat dan Tayan hampir diserang. Tempat Haiza memang tidak dibuat bergerak supaya memudahkannya. Walau bisa jadi kesempatan dinaiki para beruang, Yuuna akan langsung menggerakkan pulau itu.
Dengan bantuan ilusi Kuuhaku, Yuuna membuat 3 tempat tidak bergerak karena duanya lagi dibuat menjadi tempat bayangan Haiza palsu untuk jaga-jaga.
"Padahal tempat ini tidak begitu luas, haha" Yuuna tertawa lelah.
Saat Tayan dan Dayat menyerang dan bertahan, satu beruang tergorok leher belakangnya. Kemudian Bintang mendekati mereka.
"Tebel banget dagingnya anjir" Bintang menghempas pedang kecil atau wakizashi nya untuk menyingkirkan darah yang menempel disana. Pasalnya, beruang itu terluka tapi serangan lehernya tidak berefek apa-apa.
"Kalo nggak tebel, Dayat gak bakal kesusahan lawan daritadi" Tayan menjelaskan perumpamaan serangan tadi.
"A-apa? Apa yang terjadi?" Dayat bingung.
Serangan dari belakang tadi adalah ulah Bintang. Dia memang jadi terkenal sebagai dokter saat bertualang bersama Tayan dan Alfian, tapi sebelumnya Bintang adalah ninja yang hebat dan pernah menebas kepala Tayan sampai terpental tanpa diketahui keberadaannya.
Bintangpun menyerang lagi. Saat Dayat dan Tayan bergerak sebagai pengalih, Bintang menghunus wakizashinya. Terkadang beruang itu merespon dengan cepat dan memberikan luka juga untuk Bintang, tapi skill regenerasi membuatnya kembali baik-baik saja.
"Ribet juga ya" Bintang bingung.
"Cuma serangan Dayat yang bisa berdampak besar untuk mereka"
"Tapi aku tidak secepat Bintang dan mereka tau kekuatanku sampai sangat waspada meski tertembak Ija juga"
Kemudian 1 beruang itu mengangkat tangannya setinggi kepala. Dia menangkap anak panah yang mengarah sebelum ke matanya.
"Sial… dia bisa menahannya" Kuuhaku datang mendekat setelah serangan diam-diamnya gagal.
"Kalau kau pikir yang seperti itu berhasil, aku akan sangat kesal dengan usahaku sampai sekarang" Tayan kesal Kuuhaku tidak datang dengan strategi yang bagus.
***
Syahdan : [DC]
Adit : [Udah on ini sama Dayat]
Dayat : [Bro, ada yang bilang KDHR tevos]
Kino : [Dia ga tevos, cuma beda isi tidak sebanyak yang lain. Yang mau DC semangat boys talk nya]
Dayat : [*Sad Sticker Send*]
Farhan : [Udahlah capek ngurus haters padahal kita cuma diem]
Rifqi : [Eh mau nanya deh]
Adit : [Nanya di DC aja sini] [DC gak anying]
Syahdan : [Sabar]
Tiba-tiba Rifqi membuka matanya lalu melihat Zakki dan Syahdan sedang bertarung melawan beruang itu. Diapun menyadari kalau sebelumnya sudah mati terkena serangan.
"Ripqi, kau sudah bangun?" Arif memastikan keadaannya
"Cepet banget"
"Itu berkat aku, jadi revive nya bisa lebih cepat" Alfian menyombongkan kemampuan pengobatannya melihat Kino yang senang Rifqi bangun lebih cepat dari dugaan.
"...Aku kangen grup chat KDHR"
"Apa?" Kino bingung.
"Kau memimpikan sesuatu saat mati? Lehermu terpelintir kaya Pian, tadi" Arif berbicara sambil melihat Syahdan dan Zakki untuk mengendalikan iblis mereka.
Karena tadi Rifqi tidak bisa bergerak, Zakki mengambil skill nya. Untungnya meskipun sesama kemampuan fisik, Skill Rifqi menggunakan sihir, tidak seperti Dayat yang menghancurkan sihir, makanya Zakki dapat bertahan lebih lama.
Rifqi mulai menyadari mereka ada di bawah, tidak menempel di dinding lagi. Ular-ular yang mengambil alih pijakan mereka sekarang terlihat hangus tak tersisa.
"Apa yang terjadi, kenapa ularnya pada gosong deh?"
"Tadi datang api yang sangat dahsyat dari dalam reruntuhan. Kemungkinan itu ulah teman kita" Jawab Alfian.
"Entahlah, api itu terlalu berbahaya bahkan untuk kita. Dan lagi asapnya membuat kita sulit bernafas"
"Yah… itu ada benarnya. Mungkin mereka percaya kita akan baik-baik saja meski tidak bisa menunduk hindar dari asap api" Kino mencoba melihat dari sisi positif tentang keanehan yang dijelaskan Arif.
Syahdan dan Zakki, mereka sedang menggunakan wujud roh mereka. Tangan Zakki bertambah dan dia memiliki tato di sekujur tubuhnya, tapi tato dibagian dada menarik perhatian karena berbentuk laba-laba.
Roh yang bekerja sama dengan Zakki adalah roh laba-laba. Dia mencoba menghentikan gerakan beruang untuk mendapat celah dengan jaring buatannya. Sihir angin yang diperkuat roh darah Syahdan juga menggeser gerakan cepat beruang itu.
Ditambahnya sedikit bantuan iblis Arif, ini menjadi pertarungan 4 lawan 1, Syahdan dan Zakki diuntungkan. Merekapun berhasil membuat beruang itu bertahan.
Dia mengepalkan tangan dan menutup wajahnya yang kemudian di tebas Syahdan dengan pedang sabuk yang bisa memanjang dan dikendalikan sesuka hati sampai pertahanan tangan beruang itu terbuka. Arif menghilangkan iblisnya, Zakkipun langsung melompat dibelakang Syahdan, dia menebas beruang Ouakugata itu dengan 3 katana yang masing-masing dia pegang menggunakan 6 tangannya.
JBREET Beruang itu tumbang dan mengeluarkan banyak darah. Akhirnya mereka berhasil menyingkirkan 1 ouakugata yang dikendalikan Matsuyoshi.
"Skillku memang hebat" Rifqi bangga melihat Zakki melakukan pengakhiran dengan skillnya.
"Kerja bagus, sebaiknya kita istirahat sebelum melanjutkan perjalanan" Arif mendekati mereka berdua.
Alfian membantu Syahdan melakukan healing. Meskipun sudah hangus, bukan berarti darah ular ouakugata tidak ada sama sekali. Sisa-sisa yang ada mungkin tidak terlihat tapi sedikit demi sedikit dapat menggerogoti aliran darah dan helaernya yang harus disembuhkan dulu supaya dapat menyembuhkan yang lain.
"Torio, aku percayakan padamu"
"…!! …Iya!" Mendengar perkataan Syahdan, Torio langsung pergi maju sendiri.
Yang lain tidak mengerti ada apa, saat sadar, Torio sudah tidak terlihat.
"Apa baik-baik saja membiarkannya sendirian?" Rifqi bertanya sambil menggerakkan tangannya untuk merasakan skill yang dikembalikan Zakki.
"Kalau kau kepikran, ikuti saja dia"
"Apa yang kau percayakan padanya, Dan?" Kino memberi minum pada Syahdan dan Zakki.
"Dia cukup mahir menjelajahi tempat, dan pendeteksi bahaya akan membuatnya aman seperti kita yang memanjat dinding sebelum para ular itu datang"
"Baiklah, Rifqi kau ikuti Torio untuk jaga-jaga karena ini masih kekuasaan Matsuyoshi. Kami akan istirahat 5 menit disini" Arif meminta Rifqi.
"Oh, biar aku saja ya"
Kembali ke bagian depan, terdapat Bintang yang menjahit tangan manusia ke tangan beruang yang sudah mereka kalahkan. Tubuh itupun bisa bergerak lagi walaupun sudah bolong dadanya.
"Gimana?"
"…yaudalah, daripada cuma gerakin tangan doang"
"Wahaha" "Bhuhh" Dayat dan Yuuna tertawa.
"Hehe" "Wkwk" Bahkan sampai Kuuhaku, dan Haiza, juga tertawa.
Kita akan kembali ke kejadian sebelumnya. Saat Kuuhaku datang, Tayan mengalihkan perhatian 1 beruang dan memisahkan mereka untuk dilawan bersama Kuuhaku.
Dayat dan Bintang menyerang beruang yang satunya dengan formasi yang sama. Hanya saja Dayat terlihat lelah karena gerakannya tidak sekuat sebelumnya. Beruang itupun tau dia bisa membunuhnya sekarang dan ditonjoklah wajah Dayat sampai kepalanya berputar 240 derajat.
Kemudian lehernya tertusuk pedang besar Dayat yang membuat beruang itu terkejut bingung dengan apa yang terjadi. Jadi sebenarnya penglihatan itu tadi hanya ilusi. Kuuhaku memutar rekaman penglihatan masa lalunya untuk mempelajari 2 Ouakugata yang kuat dan cepat itu. Diapun membuat rencana ini.
Membuat para Ouakugata berpikir mereka masih bersama walau sudah dipisah dan mereka melihat Bintang Dayat. Tapi beruang itu melihat Bintang sebagai Dayat dan merasa bisa menang sehingga dia lengah setelah memukul kepala Bintang.
Dampak serangan itu juga ilusi yang membuatnya berpikir sudah membunuhnya, meski pukulan itu mengenai setengah kepala Bintang, tapi dia tidak mati dan regenerasi menyelamatkan Bintang. Tubuhnya masih bisa bergerak dan Dayat mendekatinya.
Mereka berduapun menggenggam pedang besar Dayat bersama dan menusuk leher beruang sampai menembus kepalanya. Dayat menekan pedangnya kebawah dan merobek tubuhnya lagi dari leher melewati dada dan ke perut. Akhirnya beruang ouakugata itu mati.
Mereka berduapun langsung menuju Tayan dan Kuuhaku yang mengalihkan perhatian beruang satunya. Tiba-tiba Tayan menarik Kuuhaku yang membuatnya terjatuh kebelakang, kemudian dinding reruntuhan dari dalam, tiba-tiba bercahaya dan meleleh menembakkan api.
Api itu sangat besar dan dahsyat sampai menghanguskan 1 beruang yang mereka lawan dan sebagian besar tubuh Tayan. Semua terkejut melihat api yang besar itu. Kuuhaku lebih kaget melihat Tayan yang tau hal itu dan terbakar. Dibawah mereka, ular-ular yang tersisapun juga terbakar dan merembet sampai keseluruhan tempatnya menjadi lautan api.
Mereka kesulitan bernafas karena sedang berada diatas. Haizapun menyuruh semuanya berkumpul, dia menggunakan wujud rohnya. Dengan roh alkimia Haiza, mereka berlima berhasil mendapatkan oksigen dari mangkuk cantik hadiah beli deterjen yang dijadikan masker-maskeran.
Setelah semua itu selesai, merekapun mencari tubuh Tayan yang tersisa. Karena dia tidak akan mati, hanya sulit bergerak saja. Untungnya Yuuna menemukan tangan yang bergerak tidak tau arah.
Mereka yakin ini Tayan, dia membutuhkan tubuh baru yang dialiri energi sihir untuk dapat bergerak lagi atau tetap menjadi tangan sampai pertarungan ini berakhir.
Dayatpun memotong tangan beruang yang dibunuhnya dan tidak hangus lalu dijahitkan Bintang tangan Tayan walau tidak pas. Kemudian Kuuhaku dan Yuuna mengalirkan energi sihir. Terbentuklah wujud baru Tayan.
"Beruang cacat anjir, tangan kanannya jelek banget"
"Gini-gini tenaganya kuat, Ja. Aku merasakannya!"
"Beruangnya ngomong awkakkwak, lucu banget"
"Benar, terimakasih Taya sudah menyelamatkanku. Tapi sulit untuk tidak tertawa sekarang huhehe"
"...
.....
...puftt"
"Kau jangan ikutan ketawa juga Tang!"
"Wuahaha, sudah sudah. Kalau kita sudah punya tenaga begini sebaiknya kita melanjutkan perjalanan. Jelas ada sesuatu yang terjadi sampai membakar habis Ouakugata"
Perkataan Dayat benar, merekapun kembali serius dan melanjutkan penjelajahan. Dalam pencarian mereka, tidak ditemukan tempat yang bisa dijadikan persembunyian atau jalan rahasia Matsuyoshi di bagian depan reruntuhan sehingga mereka melanjutkan penjelajahan sampai ke tengah reruntuhan melalui lubang api yang mencurigakan tadi.
Kelompok bagian depan, mereka berenam akhirnya sampai di ruangan bagian tengah. Mereka tiba di bentuk ruangan yang terlihat seperti arena, di arena terlihat orang-orang kelompok bagian samping dan tempat atas menonton arena terlihat kelompok bagian belakang, Farras, dan Matsuyoshi!
"Apa yang terjadi!?" Dayat dkk langsung menghampiri kelompok bagian samping yang berada dekat dengan mereka.
Tiba-tiba mereka mendengar suara gema teriakan yang sangat kencang. Banyak yang menutup telinganya. Suara tersebut adalah auman dari Zeno, monster singa bersisik yang membuat tempat tinggal Yuuna menjadi tanah tak bertuan.
"Jangan-jangan… tembakan api tadi…" Dayat melihat Farhan.
"Iya… itu Zeno. Tembakan dia sepertinya mengarah ke kelompok depan ya, rembetan apinya bergerak cepat melewati kita dan pergi ke bagian belakang"
"Bagian belakang… bagaimana kelompok yang menyerang belakang bisa diatas sana, apa ada jalannya dibelakang?"
"Kita ngikutin Jaki, Yat"
"Loh Pian disini?"
"Ya… Arif bilang butuh perwakilan kelompok untuk bertukar informasi"
"Bentar-bentar, itu lehermu kenapa?"
Alfian membelah daging di leher belakangnya lalu mengambil tulang-tulang yang patah dan menggantinya dengan batu yang ada untuk membuat lehernya tidak kesulitan mengangkat kepala, Alfian melilit lehernya dengan kain yang ada untuk menutup hasil operasinya.
"Leherku keputer, tapi sepertinya itu lebih baik daripada menjadi beruang"
"Tubuh baruku sekarang kuat ya. Aku bisa merasakannya!"
"Eh, itu… Tayan!? Kirain beruang tempatmu lagi dikendaliin atau apa, anjing" Farhan terkejut tapi sedikit lega karena beruang bertangan aneh itu bukan musuh.
"....Fuh" "Jelek banget hehe…"
"JANGAN KETAWA!!" Tayan kesal mendapat tawa gelombang kedua oleh Alfian dan Farhan.
"Jadi beruang bertangan aneh itu bukan musuh? Baiklah, aku akan mengingatnya" Rihoko, tombak dari 4 penjaga surgawi ikut berbicara.
"Mengingatnya? Itu wajarkan, kenapa sampai berkata seperti itu?" Tayan bingung.
"Yah, soalnya…"
JDAAM!!
"Kami belum selesai bertarung dengan mereka"
Kedua beruang Ouakugata itu kembali menyerang mereka setelah diam beberapa saat menunggu semua anggota berkumpul. Dayat jadi lelah karena dipikirnya sudah selesai satu dan beruntung satunya mati sendiri. tapi ternyata yang harus dihadapi malah bertambah menjadi 2 beruang dan Zeno. Dia sudah terlalu lama menggunakan wujud rohnya tadi.
Dibagian atas tempat spectator dimana terdapat kelompok belakang kecuali Alfian, mereka berhadapan dengan Matsuyoshi yang bersama Farras dan Momo.
"Aku curiga karena Jaki menawarkan diri untuk menjaga Torio. Untungnya teman Syahdan ini melihat Jaki tidak mengikutinya dan malah pergi kearah lain" Arif mengawali pertarungan ini dengan berbicara.
Setelah kelompok belakang menyusul mereka berdua dan menemukan Torio sendirian sambil mengatakan apa yang terjadi, mereka segera pergi mengikuti Zakki. Siapa sangka Zakki yang dari Shima, memiliki kunci untuk membuka jalan lain reruntuhan Amagawa.
Torio yang sering mengikuti, juga sering ketauan. Dia terjatuh dan membuat suara sehingga yang lainpun langsung menyerang Zakki sebelum Zakki selesai menengok. Dia tidak sempat mengambil skill karena pandangannya terhalang iblis Arif.
Sekarang disinilah dia, tertangkap diikat benang dan matanya ditutup sambil menunjukkan jalan ke Matsuyoshi. Tidak terduga, Farras juga ada ditempat ini tapi dengan temannya saja, tidak bersama anggota kelompoknya.
"Faraz, kau berkhianat?" Kino langsung bertanya.
"Ini bukan pengkhianatan. Sejak awal, dunia membutuhkan lawan untuk saling bermusuhan"
"…Jadi artinya?"
"kau tau kan, Kino. Semua berdamai sementara sampai Ouakugata tidak menggangu kehidupan manusia lagi.
Artinya dunia ini akan terus berdamai selama masih ada Ouakugata.
…Kino, setelah membaca komikmu aku jadi yakin untuk terus melanjutkan rencana ini. Demi perdamaian KDHR juga"
"Apa cuma itu yang kau pikirkan setelah membacanya?"
"He… iya, cuma itu"
"Lalu temanmu itu… Momo. Kau melibatkannya atau apa, padahal dia baru punya anak kan?"
"Maaf, aku bukan Momo teman Arazu yang asli. Aku hanya meniru penampilannya sebentar" Momo(?) itu membuka penyamarannya. Perlahan tubuhnya berubah menjadi laki-laki dengan pakaian yang mirip seperti Matsuyoshi.
"Tadahide...!" Arif langsung mengenalinya.
"Halo Hida-sama. Aku senang kau mengingatku"
"Arip…" Syahdan ingin mengetahui situasinya.
"Tadahide, penyihir yang aku perintahkan bersama Matsuyoshi untuk memanggil 2 orang ke dunia ini.
Aku sudah menangkapnya setelah mengetahui kecurangan mereka, tapi saat aku pergi ke penjara bersama Dayat untuk mendapatkan informasi tentang Matsuyoshi, aku baru menyadari kalau Tadahide yang kutangkap itu palsu"
"Hehehe… Iya aku pakai sihirku untuk membuat orang lain mendapat penampilanku. Bagaimana rasanya tertipu 2x, Hida-sama?"
"Kali ini aku akan langsung membunuhmu dan Matsuyoshi rekanmu itu"
"Huhehe, kau bisa memimpikan hal itu di neraka nanti" Tadahide terus mengeluarkan tawa remehnya.
Situasi ini membuat 12 anggota yang datang ke dunia ini melawan kedua penyihir yang telah memanggil mereka.
"Baiklah, sudah cukup ngobrolnya. Aku punya sedikit masalah, tapi sepertinya mereka bertiga dapat menyelesaikan teman-teman kalian tidak lama lagi" Matsuyoshi menepuk tangannya lalu melihat kearah kawan-kawan bertarung dengan Ouakugata.
Melihatnya membuat mereka ingin membantu, tapi berada didepan Matsuyoshi dan Tadahide adalah kesempatan besar yang tidak bisa dilepas.
Kinopun berjalan ke ujung tempat spectator "Kalian bisa mendengarku??"
"Kedengeran" Yuuna menjawab.
Sena mengangkat tangannya dan membentuk huruf O dengan jari, tanda oke dapat didengar.
"Kedengeran, Kino… ubh!" Tayan yang melambaikan dua tangannya tapi langsung ditonjok beruang.
"Lah itu siapa yang badannya beruang gitu?" Kino penasaran.
"Gak tau" Syahdan juga bingung.
"… karena kita sudah berkumpul, waktunya melakukan acara pertama. Pengenalan anggota, beritaukan hal yang tidak bisa kalian pamerkan di grup chat!" Kinopun tidak memedulikannya dan langsung memulai acara Meet Up KDHR.
Mendengar perkataan Kino, atmosfir para anggota jadi berubah. Bukan mereka jadi senang di situasi seperti ini, hanya saja sekarang mereka mulai merasa lebih santai. Ini hal yang bagus karena semua sudah lelah dari pertarungan sebelumnya.
"Aku Kino, skillku terletak di tangan. Dengan bantuan roh, karya atau benda apapun yang kubuat dapat meningkat kualitasnya 20%!"
"Arazu, apa yang dia lakukan?" Matsuyoshi bingung.
"Farras disini, namaku r-nya dua ya dan belakangnya pake s. skillku terletak di imajinasi dan aku punya naga yang keren bernama Laphict"
Semua senyum melihat Farras ikut meskipun dia sudah menunjukkan kulitnya yang berada di pihak lawan.
"Uwoohh! Kenalin, Dayat. Skillku dapat menghancurkan sihir dan tenagaku yang paling kuat disini!" Dayat langsung mendorong cakar beruang yang beradu dengan pedangnya.
"Heh, tenagamu sama amaku ya, Yat. Pertarungan kita belum selesai waktu itu. Halo, Rifqi. Skillku terletak di hati"
"Di hati?? Jangan cringe dah, Qi" Adit terheran-heran sambil menahan kekkainya yang mengurung 1 beruang lagi.
Anggota KDHR lainpun mulai tertawa dan melalukan pengenalan mereka untuk memeriahkan acara meet up yang dibuat ini sampai muncul seseorang di depan Rifqi dan menyentuh kepalanya.
Yang di bagian di spectator terkejut bukan main. Pasalnya orang itu adalah Budi yang datang tiba-tiba dan menyentuh Rifqi. Syahdan langsung menebas dengan cepat tapi Budi menghilang duluan.
"A-apa… padahal kita masih di sesi pengenalan"
"Rifqi, itu Budi. Coba pakai skillmu, kalau tidak bisa berarti dia baru saja mengambilnya!" Kino memastikan keadaan Rifqi.
Rifqi menggerakkan tangannya, kemudian dia diam dan menggeleng. Atmosfirpun hancur, padahal semuanya sudah kembali semangat, tapi kedatangan tidak terduga Budi mengacaukannya.
"Huha, Huahahaha, setelah kalian bertindak tidak jelas begitu. Budi langsung ikutan, haha. Dia memperkenalkan diri dengan menunjukkan skillnya yang bisa mengambil skill lain. Ah… Budi" Matsuyoshi senang keadaannya kembali normal.
"Anjing, awas!"
Semua perhatian langsung tertuju pada Adit yang berteriak kesal. Masalahnya mereka terlambat melihat Adit yang menghilang bersama Budi lagi. Semuapun langsung terheran-heran dengan apa yang terjadi, apa yang dilakukan Budi.
"Teleport…" Haiza berbicara "Nama belakangku Alhaiza, aku punya perusahaan. Diantara kita, yang berinteraksi paling lama dengan Budi mungkin hanya aku walau tidak selama itu juga. Teleport adalah skill yang diambil Budi tapi gagal dipakai karena dia sulit menghitung kordinatnya"
"Jadi tadi teleport? Dia bisa menguasainya tuh" Alfian merespon.
"Berarti dia sudah belajar dan berhasil menghitung koordinat untuk teleportasi dengan benar. Budi semakin berkembang dan menjadi lebih kuat"
"...
...tunggu, beruangnya kemana? Kenapa hanya ada Zeno yang diam?" Dayat memecah keheningan.
Matsuyoshipun tersadar juga kalau Ouakugatanya hilang. Diapun menggerakkan Zeno, ouakugata yang tersisa untuk membereskan mereka tapi tangannya dipegang Farras.
"Mereka sudah dalam keadaan hancur karena Budi tadi"
"Ah benar juga. Perjanjiannya tidak menyerang teman-teman kadeharemu atau apalah itu. Aku lupa kau mau menjadi jahatnya demi perdamaian mereka"
"...."
"Tapi yang bukan teman kadehare dunia lainmu bisa dibunuh kan!!" Matsuyoshi menepis tangan Farras dan mengeluarkan sihir listrik ungunya yang sangat cepat mengarah ke Torio.
Semuanya terkejut, mereka tidak cepat sampai untuk meraih Torio. Listrik itupun di tahan iblis Torio yang dibangkitkan Arif tapi serangan Matsuyoshi terlalu kuat sehingga iblis itu hanya menahan 2 detik lalu hancur. 2 detik yang cukup untuk Arif di dekat Torio menjangkau dan menghalangi sihir dengan tubuhnya.
"ARIIIPP!!!" Syahdan langsung mengheal.
"Bintang, cepat kemari! Torio, tunjukkan jalan untuk mereka!"
Mendengar Kino, Bintang langsung pergi ke pintu yang tersisa bersama Alfian untuk mencari jalan ke tempat atas.
"Faraz, Jaki, jelasin motif dan tujuan kalian dari awal sampai akhir, sekarang!"
"Itu- kh! Aku akan menandaimu Mats" Farras kesal dengan tindakan Matsuyoshi "Ampun Kino, aku gak berani kalau ada perempuan yang lebih tua dariku marah begini. Jadi aku akan menjelaskannya seperti yang kau mau.
.....
…selain KDHR, aku juga melakukan ini untuk rajaku"
"Raja Saeki?"
"Berbeda dengan Raja-raja lain seperti Nakura yang bisa menyerahkan kekuasan pada anaknya, Ratu Hitomi. Dan raja yang terkenal kuat di sangka-sangka dapat menyatukan dunia, Rajanya Arip.
Raja Saeki memiliki fisik yang lemah.
Beliau sudah sakit-sakitan sejak awal sehingga dia tidak bisa menikah, lalu karena tidak memiliki saudara, diapun terpaksa menjadi Raja dengan keadaannya yang seperti itu"
"Kudengar… Saeki memiliki kutukan… Rakyat yang mengonsumsi energi Rajanya…"
"Jangan banyak bicara, kau harus istirahat!" Bintang yang sudah sampai, menghentikan Arif yang ikut berbicara.
"Aku tidak akan membiarkanmu berakhir disini. Aku pasti akan menjadikanmu anjingku dan membunuhmu, jadi kau juga harus menjaga omonganmu untuk terus hidup sampai saat itu!"
"Sial, Syahdan…"
"Aku pernah baca sedikit sejarahnya, 500 tahun lalu, Raja Saeki mengorbankan dirinya untuk rakyat yang kelaparan. Hal itu membuat Saeki menjadi tanah yang subur dan dapat bersaing dengan wilayah-wilayah berpengaruh lain"
"Benar, Kino. Raja itu bisa melakukannya tapi keturunannya tidak, sampai para Raja sering tidak punya keturunan dan memberi posisi Raja baru pada orang kepercayaannya. Walaupun begitu, kutukannya tetap mengenai mereka yang jadi Raja.
Sebelum Rajaku menyerahkan posisinya dan menghembuskan nafas terakhir, aku akan memberikan dunia yang damai dimana dia dapat beristirahat dengan tenang"
"Apa waktu itu kau melakukan uji coba?" Syahdan ikut berbicara.
"Uji coba?"
"Karena Saeki bekerja sama dengan Nakura dan Shima, apa kau sedang meneliti adanya kutukan itu terbagi pada raja yang lain sampai kau menggunakan seluruh rakyat yang bahkan bukan petarung untuk ikut berperang?"
"Apa Syahdan bertemu dan melawan orang yang kau kenal saat perang di Istana Amagawa? Hm… wajar sih, kau kan dulunya masuk klan dari Nakura"
"Jawab dengan benar, Ras"
"...
Aku bukannya melihat kutukan yang terbagi pada para raja, aku fokus ke rakyatnya. Dari petani sampai bangsawan, aku membandingkan durasi kelaparan mereka dengan penduduk Nakura dan Shima"
Syahdan menggenggam pedangnya sampai bergetar. Dia kesal kepedulian Farras pada orang yang disayanginya membuat orang yang disayangi Syahdan harus kehilangan nyawanya.
Syahdan langsung maju menarik pedangnya kedepan Farras. Farras memanggil Tadahide dan sebelum Syahdan mengayunkan tebasannya, tangan kanannya meledak.
"Syahdan!"
Syahdanpun batal menyerang dan mundur "Gak papa, Kino. Tanganku masih ada" Dia mengheal tangannya yang habis meledak dari dalam.
"Kalian tau gak kalau pembahasan ini jadi diluar topik?"
"Eh?"
Syahdan dan Kino, lalu orang lainnya yang berada di tempat spectator melihat Haiza yang sebelumnya dibawah, kini datang.
"Ija, bagaimana kau bisa kesini?"
"Gampang aja, monster yang namanya Zeno itu malah tidur, jadi kita bisa liat situasi dari bawah, tapi pembicaraan ini merambat kemana-mana dan aku datang untuk menghentikannya"
"Apa!?" Matsuyoshi melihat Zeno, diapun berusaha mengendalikannya lagi dan kali ini tidak dihentikan Farras.
"…
…
....
....."
"…maaf mengganggu, tapi keadaan hening ini apa bisa aku asumsikan kau tidak bisa mengendalikannya lagi?" Haiza tidak bisa menunggu Matsuyoshi lebih lama.
"Apa yang… Oi Arazu, apa yang terjadi!?"
"Hah…? Mana kutau, kan kau dan Jaki yang mengurus Ouakugata"
"Zakki-sama!" Zakki pura-pura tidak dengar, dia membuang mukanya.
"Kino!" Tiba-tiba datang Adit dan Budi lagi, kali ini di dekat Kino.
"Budi, Adit-heup hmp!"
Adit menutup mulut Kino, tapi itu bukan sekedar menutup. Ditangannya terdapat pil dan Adit memasukkannya ke mulut Kino sehingga langsung tertelan. Kino bahkan tidak tau apa yang dia telan karena belum merasakannya.
Kemudian Budi teleport ke tempat bawah karena tebasan Syahdan yang menyerang tanpa ragu di kedatangannya.
"Adit, apa yang lakukan pada Kino?" Bintang yang masih mengheal Arif, meminta kejelasan.
"Itu dari skill Rifqi. Aku abis nyekokin Kino darah Budi yang di pil kan"
"Darah...? jorok banget ih"
"Gak gitu, Kino.
Budi udah cerita semua…"
**
"Dit, kau belum membuat skill hasil reward keluar dari reruntuhan bukan?"
"Eh, apaan anjir. Mau request skill di nih badan trus kau ambil gitu?"
"Bukann, skill Rifqi adalah one for all, dan dengan mengubah sistem skillnya pakai skill lain milikku, aku bisa memberikan skillku pada orang lain lewat skill Rifqi"
"Lah bagus dong. Balikin skill Kino sama aku ke tempat semula buru!"
"Skillku itu mengambil skill pengguna lain secara permanen. Artinya pemilik pertama tidak bisa memiliki skill yang sama walau sudah kukembalikan"
".... maksudnya nanya skill yang belum kuminta itu buat ini?"
**
"Gitu ceritanya, dengan skill reset yang baru kumiliki hasil dapet dari lama. Orang yang kusentuh akan kehilangan skillnya dan dia dianggap belum memiliki apapun"
"Maksudmu…" Kino langsung mencobanya.
Adit mereset Kino menjadi tidak berskill, tapi sejak awal Kino tidak memiliki skill sehingga reset itu berguna untuk skill Budi.
Dia terharu, matanya langsung berair walau tidak menetes. Skill Shopnya telah kembali. Budi sangat dendam pada Matsuyoshi, dia bertekad untuk pergi dari jeratannya meski mata harus menangis darah melihat rumus matematika yang menghancurkan mentalnya.
Berkat panduan dan informasi dari Guide AI, Budi melakukan rencana yang diperlukan untuk menyelamatkan teman-temannya yang pernah dia abaikan demi skill. Suara berisikpun terdengar dari pintu arah depan reruntuhan.
"Mana yang mau dijadiin mayat?" Anton datang bersama mayat ribuan ular yang hangus.
Meski banyak yang kaku dan jadi abu, ada beberapa yang bisa digerakkan, Anton mengambil sebisanya dan dia juga mengendalikan mayat beruang dari reruntuhan bagian belakang dan 2 beruang yang tadi mereka lawan, Budi menteleport mereka untuk dihajar Adit dan Anton ditempat lain.
Matsuyoshipun jadi mengerti kenapa dia tidak bisa mengendalikan Zeno, sumber energi sihir untuk mengendalikannya dibawa kabur oleh Budi. Anton bergerak bebas keluar dan bertemu teman-teman yang lain.
"Hei… jangan kalian pikir aku akan diam saja melihat beruang ouakugata bisa berbicara, jelaskan!"
"Anton, ini aku Taya!"
"… yaudah kalo gitu. Sekarang apa aku bisa jadi bala bantuan yang cukup?"
"Jangan mengabaikanku!" Tayan sakit hati pada reaksi Anton.
"Em, itu… karena kau pergi, Matsuyoshi tidak bisa mengendalikan Zeno. Jadi dari tadi yang lain gak pada tempur tapi ngomong" Budi jadi tidak enak melihat Anton yang semangat.
Suasanapun menjadi hening. Semuanya diam dengan latar suara tidur Zeno. Masalahnya, Farras ingin membuat Ouakugata menguasai dunia lalu Zakki berpikir untuk mengendalikan Ouakugata supaya semua tidak benar-benar perang dengan mereka.
Tapi rencananya gagal sekarang, dan Haiza yang ingin mengubah pemikiran cara mendamaikan dunia milik mereka terpotong momennya dengan kedatangan Budi.
"....." Sekarang mereka tidak tau apa yang harus mereka lakukan.
"Rundown meet up selanjutnya, mumpung kita tidak perlu menyelamatkan Anton lagi dan lengkap anggota karena ada Budi juga…"
"…!" Semua lupa kalau memiliki kegiatan meet up di pertarungan kali ini.
"Selain aku dan Sena, yang laki-laki waktunya telanjang dada!"
"...."
"...?"
"Kau ya yang nulis begituan!?"
"Bukan! Ngaca, yang sering minta pap siapa!?"
"Benar, cari pelakunya!"
"Wkwkwk amogus"
Semua langsung gaduh dengan kegiatan kedua acara mereka. Masalahnya 1 kegiatan ditulis oleh satu anggota dan benar-benar ada yang menulis hal konyol.
"Padahal aku sudah bilang Farhan dan Syahdan kalau peraturannya tidak menulis unsur pornografi. Tapi aku menemukan tulisan 'pamer tete', yah karena dia tau peraturannya berarti tulisan itu tidak ada maksud aneh.
Tapi kalau kalian tidak mau telanjang dada… kenapa kita tidak telanjangi mereka saja?" Kino melihat Matsuyoshi dan kawan-kawannya.
Mereka terhalang pedang Syahdan karena mencoba kabur di situasi gaduh yang dibuat Kino tadi. Orang-orang dibawahpun mulai pergi keatas untuk menemui mereka.
"Sial… jangan mempermainkan kami! Walau bukan Anton, siapa saja bisa!" Tangan Matsuyoshi mengeluarkan listrik ungu lalu dia menyentuh Farras di dekatnya!
Yang dibawahpun jadi tidak bisa keatas karena tiba-tiba Zeno kembali bergerak dari tidurnya. Farras langsung kejang, bagian hitam matanya tidak terlihat, persis seperti yang dialami Budi saat Matsuyoshi mengambil energi sihirnya untuk Zeno.
Syahdan menebas punggung Matsuyoshi sampai dia terjatuh. Kino mencoba menahan Syahdan, tapi Syahdan bersih keras untuk menyelesaikan mereka disini sampai Syahdan sadar kalau Kino ada dua.
"Tadahide…"
"Kau… jangan meniruku ya!"
"Hei, kau yang meniruku seenaknya!"
"Udah Kino, jangan dilawan" Haiza berusaha menahan suasana Kino kembar.
"Ngomong-ngomong Ija, tentang yang ingin kau bicarakan dengan Farras ya…" Zakki mengajak Haiza berbicara dengan diam-diam, karena di bawah juga sedang sibuk.
Zeno yang kesakitan kakinya digigit ular, menembakkan bola api yang membuat semuanya hanya bisa menghindar tapi ular Anton hangus terbakar. Sambil mencari celah dari Zeno yang sedang menembakkan api, Anton melihat tombak yang menancap dimata kirinya.
Itu tombak Rihoko, formasi 4 penjaga surgawi berhasil memberikan serangan. Karena punya pengalaman membantu Syahdan membunuh Zeno yang satunya meskipun saat sedang tidur, Farhan mengerti sedikit pola Zeno. Tapi mereka berempat hanya bisa sampai situ karena tidak ada tombak lagi.
"Apa kita tidak ada rencana? Aku punya 3 beruang yang bisa dikorbankan, kalau kurang, ada TayaBear!"
"Iya yang sombong skillnya balik, berhenti melibatkanku dengan geng beruangmu!"
"Kalian semua kenapa tidak mengerti juga!!!" Teriakan Farras membuat semua mata kearahnya.
"Kalau Ouakugata dikalahkan, kalian akan saling bertarung lagi dan kebersamaan seperti ini tidak bisa dimiliki kembali…
Padahal… padahal aku sudah mengambil peran ini supaya Rajaku dan kalian hidup santai dan bersenang-senang…ukh!"
Budi takjub melihat Farras yang dapat berbicara meski energi sihirnya masih dihisap untuk Ouakugata. Saat dia yang mengalaminya, menjaga kesadaran saja sudah sulit apalagi berbicara seperti Farras tadi.
"Apaan sih, Ras. Kita juga pikirannya sama kaya kamu kali, ingin KDHR bersenang-senang bersama" Adit melipat tangannya.
"Adit benar, kita ingin semua KDHR bersama-sama.
Tapi Farras, kau juga anggota KDHR" Haiza menambah perkataan Adit.
"…!!!"
"Dan rencana ini membuatmu tidak bisa berkumpul bersama. Tentu saja kami tidak terima dan akan menggagalkannya" Kata Anton.
Budi melihat Bintang datang mendekati Farras karena Syahdan sudah menebas Matsuyoshi dan menginjaknya (menahannya), lalu Adit mengurung Kino di 2 kotak yang berbeda karena satu lagi adalah Tadahide yang menyamar. Bintangpun menusuk Farras dengan kemampuan ninjanya.
"Bintang!"
"Tidak, jangan panik dulu. Bintang sudah terpercaya melakukan operasi"
Tayan menenangkan teman-temannya. Dan benar kemudian Alfian datang untuk membaringkan Farras. Dia mulai tidak sadarkan diri dan Bintang Alfian melakukan operasi untuk diri Farras yang sudah dijadikan bahan bakar paksa.
Merekapun memerhatikan Zeno yang kembali mengambil posisi tidur. Untungnya kali ini mereka tidak harus bertarung dengan cukup lama dan bisa beristirahat.
"Apanya yang beristirahat, kali ini kita harus membunuhnya sebelum dia bangun tidur lagi" Farhan ingin memakai cara yang sama seperti saat bersama Syahdan membunuh kembaran Zeno.
"… mungkin kita harus menyelesaikan masalah Kino dulu" Adit memang mengurung 2 Kino secara terpisah di kekkai, tapi masih tidak tau siapa yang asli.
"Kalian tidak perlu melakukan apapun" Kino kanan mengeluarkan sesuatu dari inventory nya.
"Gandam!" Semua terkejut melihat Gandam Plastik yang muncul di dunia ini
"Kino inilah yang asli!" Adit melepas kekkai di Kino bagian kanan dan mengangkat tangannya seperti champion dengan juri.
"Kenapa kalian percaya begitu saja padahal hanya Gandam!"
"Kalau begitu 'Kino' apa kau bisa jelaskan Gandam apa ini?" Kino melawan Kino.
"Itu Gandam mainan tempur"
"Lalu…?"
"Apanya yang lalu? Kau hanya mau menekanku kan"
"Tidakk kalau kau tidak tau harusnya bilang saja Gandam yang kau tau seperti
'Aku belum menonton seri Gandam itu, tapi aku tau Gandam Furious' begitu!" Kino bangga pada dirinya, semua mengangkat tangan karena berhasil menemukan Kino.
"Yang diatas jangan berisik!!" Farhan kesal. Yang dibawah sedang sibuk mengurus Zeno.
***
Terlihat cahaya memasuki jendela ruangan. Meskipun disebut ruangan, tempat itu terasa gelap dan kotor. Sebelum Farras menyadarinya, dia diberi ucapan selamat pagi oleh Zakki yang juga berada disana.
"Ini…?"
"Ini penjara Mikawa tingkat khusus ya. Kau tidak akan bisa kabur dari sini"
Farraspun menggaruk kepalanya. Walau dia tau banyak yang dilewatkan, tapi keberadaannya disini menandakan pertarungan mereka sudah selesai. Ingatan terakhirnya adalah Bintang menusuk perutnya, sakit tapi dia tau wakizashi itu tidak mengenai vitalnya.
"...Apa yang akan terjadi pada Saeki, ya" Farras khawatir keberadaannya disini akan mengurangi kekuatan perang Saeki setelah perdamaian sementara berakhir.
"Aku sudah bicara pada Ija tentang hal itu ya"
"...?"
"Mereka tidak menerima rencana perdamaian duniamu menggunakan Ouakugata karena mereka punya rencana sendiri.
Dan dengan skill Ija, rencana perdamaian mereka memanfaatkan situasi sekarang tanpa mengorbankan siapapun seharusnya berhasil ya"
"Hoo... apa-apaan, memangnya apa rencana yang lain?"
"…yah, ini akan membuat Ija menjadi penguasa tidak langsung ya. Tapi setidaknya kebersamaan kita bisa tercapai" Zakki menghampiri Farras sambil melihat keluar jendela.
Kemudian dia menggesekkan kain ke wajah Farras "Anjir, apaan woi!"
"Lagi bersihin muka ya. Lagi jelek mukamu soalnya"
"Haah? Berhenti berbohong"
"Beneran, setelah kita ditangkap, acara meet up ketiga dan seterusnya masih jalan ya. Makanya muka kita pada kena" Zakki menyerahkan kainnya untuk Farras lap sendiri.
"… meet up apaan kaya gini" Farras hanya bisa melap wajahnya sambil menggerutu.
Di provinsi Saeki, terdapat 5 penguasa wilayah sedang rapat dengan Haiza yang memberikan laporan untuk pihak netral setelah para Raja mendapat laporan dari jendral mereka. (Raja Mikawa juga mewakilkan kekuasaan wilayah Amagawa)
"Itu…"
"Benar, ini adalah senapan. Kalau kalian memiliki ini, formasi perang akan berubah total dan lawan yang tidak memilikinya akan dipastikan kalah.
Kami berhasil menggunakan produk ini untuk mengalahkan Ouakugata (bohong) dan saya belum pernah memasarkan senjata ini.
Sekarang siapapun yang mau bekerja sama dengan saya dapat memiliki senjata yang bisa membuat petani langsung menjadi pembunuh tanpa perasaan bersalah"
**
Kuil Muto
"Menurutmu Ija baik-baik saja sendirian dihadapan para Raja?" Adit menghampiri Syahdan yang diam melihat langit.
"Ini kesempatan yang bagus untuknya menjadi penguasa, Ija baik-baik saja atau tidak, yang pasti dia akan berusaha"
"Ngomong-ngomong kenapa Taya kembali jadi manusia lagi, katanya mayat dia dah angus…" Adit ikut duduk disampingnya sambil menawari kacang.
"Dia ketempat bekas perang nyari mayat yang ganteng trus dibawa ke Bintang sama Anton deh"
"Hadeh anjing banget"
"…"
"..."
"Apa alasan Jaki bantu Farras ya?" Syahdan penasaran.
"Ya nemenin Farras lah"
"Nemenin apanya"
"Itu Jaki tau kalo rencana Paras gagal, dia bakal sendirian. Makanya Jaki ikut nemenin"
"Namanya temen tuh dibantu ke jalan yang benar kalo ada salah mah, bukannya ikut-ikutan"
"Nah itu, kan udah ada kita"
"....."
"Kita ada 18 cuy. Jaki pasti tau kalo Paras ketauan, dia abis. Makanya pas kita yang nabok Paras, dia bakal ikutan ditabok biar Paras kagak kesepian sambil merenungnya"
"…boleh juga"
**
"Mengubah perang menjadi hiburan??" Ratu Hitomi tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Benar, seperti buku bergambar yang saya bagikan. Buku yang disebut manga itu mempengaruhi pikiran orang-orang. Banyak yang mulai ingin menjadi tokoh utama lalu mulai menirunya"
"Huh, tutup saja opini penduduk supaya mereka tidak terpengaruh siapapun lagi selain Raja" Raja Touroku terlihat tidak setuju.
"Inilah topik penting yang ingin saya bahas…"
***
Di Provinsi Shima, terdapat rumah kecil yang biasa dan menempel dengan ruamh lain. Ini adalah wilayah pertokoan dan di dalam rumah itu terdapat beberapa orang yang sedang menggambar.
Rumah itu adalah kantor membuat manga milik Kino. Dengan nama pena Kurato Shinjuu, nama seniman yang diberikan ketua Kurato. Kino memiliki 4 orang asisten. Lokasinya juga tidak jauh dari klan Muto supaya bisa dibuku kan. Hari ini Kurato-sensei kedatangan tamu.
"Siang, Syahdan. Tolong bantu Take-kun menggaris karakternya"
"Aku pikir kau akan menganggapku Adit karena dia editormu"
"…! Ija!" Kino langsung menunda pekerjaannya.
"Bisa kita bicara?"
"Tentu!"
Mereka berdua pergi ke restoran.
"Aku akan langsung membahas hasil rapat bulan lalu ya, tidak basa-basi"
"Siap!"
"Alasan baru sekarang, karena para penguasa masih belum siap dan mikir-mikir dulu tentang membanting kebiasaan mereka. Sebenarnya, sekarang juga masih perlu banyak proses untuk kedepan"
"Aku mengerti"
"Pembuatan panitia Kudoharu sebagai penyelenggara perlombaan dunia disetujui"
"Berarti…?"
"Tapi mereka akan mengutus orang-orang mereka untuk jadi anggota, aku sudah tanya ke kelompok jendral, sepertinya bukan mereka yang dipilih"
"Tidak apa-apa, kalau para Raja setuju ada penyelenggara, berarti mereka setuju untuk mengubah perang menjadi perlombaan"
"Ya… pemenang tournament akan mendapatkan hasil yang diinginkan dari pihak yang kalah, lalu aku juga sudah mengajak mereka menguasai dunia dari bidang hiburan untuk meningkatkan ekonomi"
"Apa selanjutnya kau akan membuat agensi Idol?"
"!!! Paisen, itu ide yang bagus!" Haiza langsung berdiri dari tempat makannya.
"…jangan minta macam-macam dariku"
"Ah tidak maafkan aku. Tapi benar, aku harus mulai buka usaha dibidang hiburan juga karena mangamu sudah punya Muto" Haiza kembali duduk dan memegang dagunya, dia sangat berpikir keras dengan ide baru itu.
"Ke-kembali ketopik, apa keamanan perjanjian ini bisa dipercaya? Panitia Kudoharu akan menjadi seperti PBB kan?"
"Tenang saja, semua setuju, kalau ada yang melanggar janji, dia tidak akan kebagian senjata api milikku"
"Oh, benar juga. Aku bisa membantu dengan beli real Gandam gede"
"Eh… sebaiknya jangan memasukkan senjata Sci-Fi di isekai genre History ini"
Kino tidak mengerti kenapa, tapi dia mengiyakan saja. Suasanapun menjadi hening di meja makan mereka karena yang ingin disampaikan Haiza sudah dibahas.
"Apa ada rencana meet up all members kedua?" Haiza mencoba memecah keheningan.
"Mungkin tahun depan setelah Faraz dan Jaki keluar dari penjara"
"Begitu… berarti aku punya banyak waktu"
"…? Semangat" Kino tidak berniat untuk menanyakannya.
**
Istana Nakura
"Permisi paket" Syahdan datang mengeluarkan kotak besar dari inventory.
"Cepatt"
"Ti-tidak, itu untukku"
Rihoko dan Nesu Bushu berebutan menerima paket bawaan Syahdan sampai dimarahi Farhan karena mereka terlihat seperti anak-anak. Mereka sangat penasaran pada lanjutan kisah manga yang mereka baca.
"Mereka sudah kecanduan" Syahdan memberikan paket manga tersebut dan mereka langsung lari keruang baca.
"Jangan kelamaan baca komik!" Farhan hanya bisa meneriaki mereka yang sudah jauh.
"Panitia Kudoharu disetujui"
"Oh, aku sudah dengar dari Ratu Hitomi. Tapi aku tidak tau siapa perwakilan Nakura yang akan dia pilih" Farhan membuka manga yang dikirim Syahdan.
"Yah, kecewa… aku tidak berpikir kau tidak tau, tapi yasudah sih. ada satu alasan lagi aku kesini"
Syahdan menutup manga yang dibaca Farhan dan melihat keluar pintu. Awalnya Farhan bingung, tapi betapa terkejutnya dia melihat sosok yang tidak asing dia lihat.
"Kitsu…" Farhan tidak menduga dapat bertemu temannya dari Muto-Shi disini.
*BUAGH* Dan dia dipukul.
"Apa!? Kau pikir aku akan memelukmu setelah aku bilang mau membantu membuat poster tapi kau malah pergi begitu saja!?"
"Ma-maaf" Farhan memegang perutnya. Bukan sakit fisik tapi sakit hati dia dipukul teman rubahnya.
"Maaf!? Hah, kau pikir maaf saja cukup setelah kau membuatku menunggu! Padahal sudah kubilang mau membantu tapi kau malah pergi meninggalkan kami lalu ujung-ujungnya bergerak sendiri!" Kitsu menarik kerah Farhan dan mengguncangnya.
"Lihat saja, aku kesini untuk menghajarmu habis-habisan sampai kau terus minta pengampunan dan maaf dariku sampai aku puas!
....setelah itu baru kita bisa berteman lagi, kau mengerti !?"
"!! Kitsu…" Mata Farhan berkaca-kaca "Aku sayang kamu!" Farhan memeluk temannya yang bertelinga lembut itu.
"Haahh!?!!" *JDHUAAG!*
Sementara itu Syahdan pergi ketempat Sena. Dia sedang duduk di Kasur kamarnya yang berada dibelakang jendela.
"Bagaimana kabarmu?"
"Aku tidak tau ini bisa disebut baik-baik saja atau tidak"
"Ahaha, kalau kau bisa bilang begitu artinya lumayanlah…"
"…"
"....." Syahdan menggaruk kepalanya "…terimakasih"
"Setelah Zeno berhasil diselesaikan, siapa yang menduga Matsuyoshi bisa bangkit lagi dan berubah, dia sangat ekstrim sampai menggabungkan dirinya dengan Ouakugata terakhir yang berbentuk slime itu" Syahdan melanjutkan kata-katanya.
"Itu bukan terakhir, katanya Ouakugata banyak jenisnya"
"Iya, maksudnya Ouakugata jenis keempat, jenis terakhir yang dia kendalikan.
Dia langsung mengincar Kino karena energi sihirnya tak terbatas seperti Anton"
"Kino malah lempar setrika"
"Iya wkwk, ancur deh setrikaannya. Untungnya dia juga menghindar dan kau datang"
"…kebetulan ada roh yang cocok aja buat lawan tipe begitu"
"Tetap saja kita terbantu. Kau sampai sakit parah begini kan"
"Kita kan keroyokan, makanya menang. Semuanya usaha, bukan berkat aku aja"
"Iya iya… Arif juga udah sekarat makin tambah mau mati aja"
"....."
"Minggu lalu Anton datang menemui Arif. Mungkin karena mempertimbangkan kondisinya yang parah.
Dia ditawari untuk mati dan hidup seperti Tayan dan Alfian"
"Oh, keren tuh"
"Hehe, Arif masih mikir-mikir dulu katanya"
**
"Ck, kalau mati, aku harus dibunuh olehmu. Aku juga belum melakukan sesuatu untuk kucing cewe temanmu itu"
**
"Syahdan?"
"Oh, maaf. Ada apa?"
"Kalau Dayat bagaimana?"
"Ah, kabar Dayat..."
***
Tempat Militer Nakura
"Buruann piliihh..."
"Ah lama, Ripqi!"
"A-aku rasa kita sudahi dulu sampai sini"
"Aahh!" Dayat dan Budi kesal.
Berawal dari Budi yang minta maaf pada Rifqi karena mengambil skillnya. Budi menggunakan skill itu untuk memberi orang lain skill sehingga dia berniat mengembalikannya dengan memberi Rifqi, skill penguatan fisik yang mirip-mirip.
Tapi kemudian Rifqi mendapat ide untuk memiliki skill jenis lain dan menanyakan Budi skill apa saja yang dia miliki. Tapi meskipun sudah dijelaskan, Rifqi masih tidak tau harus memilih skill baru yang mana. Dan sudah 2 bulan lebih Rifqi tidak memiliki skill.
"Kau tau Qi? Sewaktu kau menemani Budi dipenjara, aku pikir sudah selesai memilih skillnya.
Tapi tiba-tiba aku dipanggil olehmu setelah Budi keluar dari penjara" Dayat ingin membantu, tapi dia jadi lelah sendiri.
Budi sudah menerima hukuman KDHR dan dipenjara secara tidak resmi di Kuil Muto atas perlakukan buruknya pada Anton dan Kino.
"Kau memanggil Dayat untuk bantu pilihkan skill yang kuat, tapi sudah seminggu kau masih tidak memilih apapun"
"Habisnya ini keputusan seumur hidup, salah pilihan dan aku akan menyesal selamanya. Waktu itu aku pilih skill kaya All Might karena tidak tau banyak soal anime"
Dayat dan Budi hanya bisa memegang dahi mereka, lelah sekali mengurus anak ini.
***
Dikamarnya, Kino sedang menulis surat.
[Ketua, ini Shinjuu]
Bagaimana kabarmu, kudengar kau pernah dipanggil perang.
Disini aku berhasil membuat karyaku disukai banyak orang dan ada yang ingin membuat karya sepertiku dengan cerita mereka sendiri.
Ngomong-ngomong aku tidak hanya hidup tenang damai disini. "Kekuatan yang besar memiliki tanggung jawab yang besar". Tebak, kekuatanku kembali. Berarti ada hal besar yang bisa kulakukan.
Sekarang ini aku melakukannya bersama teman-temanku. Seperti membuat perdamaian untuk kami semua agar tidak berkelahi saat saling bertemu nanti.
Sebenarnya aku khawatir terjadi perpecahan kelompok lagi kalau tidak ada hal yang kami lawan. Tapi kupikir untuk itulah aku ada, aku akan menjadi lebih hebat untuk bisa mengatasi hal itu.
Berkat ketua, aku tidak akan takut untuk terus berkembang dan aku akan mempertahankan kedamaian ini bersama yang lain.
Salam Hangat,
[Kurato Shinjuu]
Kinopun menempatkan surat itu di burung merpati yang kemudian pergi terbang ke langit.
"Kurato-sensei, ini obat sakit kepalamu. Dapat salam juga dari Dokter Rekku, apa kau sedang pusing?" Asisten Kino datang.
"Oh, terimakashi. Yah… aku memikirkan Arip dan Ija yang mungkin bisa mulai bersaing melihat keadaan dunia yang perlahan berubah"
"Itu nama-nama teman sensei ya. Kupikir kau pusing memikirkan cerita baru untuk manga selanjutnya"
"Hei, kalau soal itu aku sudah memikirkannya"
"Sungguh? Apa yang akan kita buat selanjutnya?"
"... cerita anak yang bisa bertambah kuat kalau dia membantu orang lain"
"Eh… itu terlalu biasa"
"Hehe, aku memang suka yang biasa"
~END