Luo Tiantian membelakkan matanya tidak percaya. Misteri di hatinya menjadi semakin besar.
Kenapa pusaka keluarga Luo ini hilang selama delapan belas tahun dan muncul di tangannya? Lagipula, bukankah liontin giok ini hasil dari ayahnya yang memohon di kuil sebelum dia meninggal? Bagaimana bisa kebetulan begini?
Pertanyaan ini muncul satu per satu di benaknya. Semua ini membuatnya tidak bisa merasa tenang. Untuk waktu yang lama, dia dengan lembut mengusap liontin giok. Dengan dingin dia berkata, "Keluarkan aku dari sini."
Dalam sekejap, sinar merah menyala. Pemandangan di depannya berubah tiba-tiba. Melihat sekeliling, dia telah kembali ke hotel tempat dia menginap sebelumnya. Jadi… Apa yang dikatakan hantu wanita itu sungguhan? Memikirkan keanehan liontin giok itu, dia buru-buru menyentuh dadanya.
"Di mana liontin gioknya?" Luo Tiantian terkejut.
Dia bergumam, "Di mana kartu harapanku?"