Luo Tiantian mengernyit kebingungan. Muncul berbagai dugaan-dugaan liar di kepalanya.
Apa dia mantan busuk pria tua itu juga?
Ketika dia kembali mengangkat tangan kirinya, wanita di lantai menciut karena ketakutan. Air matanya seperti air bah yang tidak terbendung, terus mengalir. Luo Tiantian meliriknya dengan jijik dan mengusap pipinya.
Aduh, sakit sekali. Jadi bengkak!
Sejak kecil, dia tidak pernah dimarahi. Tapi hari ini dia dimarahi habis-habisan. Dia, yang tidak pernah dipukul, hampir tuli karena tamparan ini. Dan ini semua gara-gara si pria tua itu, Xue Feimo!
Memikirkan hal itu, tanpa sadar membuat sudut bibir Luo Tiantian sedikit terangkat. Dia memandang rendah wanita di lantai itu dan menginjak dadanya. Tangan kirinya dengan lembut mengusap pipi kirinya yang bengkak.
"Heh, katakan, kenapa memukulku?"