"Ah, Nona Luo!"
Sebelum orang yang terjatuh itu bisa mengucapkan sesuatu, fotografer itu sudah berteriak.
Luo Tiantian yang awalnya terdiam seketika tersadar. Berdiri dengan cepat, dia segera menatap ke arah Liu Huai. Setelah melihatnya, dia tahu ini tidak baik. Liu Huai sudah dikepung oleh kelompok serigala. Mereka, sekelompok serigala berwarna abu-abu, menatapnya seakan berpikir dimana mereka harus mulai menggigitnya.
"Kru acara, apa kalian mau masuk surga?" Luo Tiantian mengutuk diam-diam.
Meski Liu Huai sering menipunya, dia cukup baik padanya. Dia juga sering melindunginya. Sebagai seorang peri kecil yang tahu terima kasih, dia jelas tak bisa melihatnya mati begitu saja.
Membungkuk untuk membuka resleting sepatu bot, dia lalu menggulung celananya, dan mengeluarkan pisau yang disimpan di betisnya.Kemudian, dia merapikan sepatu dan celananya lagi. Seluruh persiapannya ini bahkan tak memakan waktu lebih dari lima detik.