Chereads / Mengukir Takdir / Chapter 28 - Pasti Bisa Fokus untuk Tujuan

Chapter 28 - Pasti Bisa Fokus untuk Tujuan

Agensi Su Mushi sudah menerima naskah yang Yuan Yu kirim pada siang hari.

Kebetulan juga Su Mushi baru saja ada waktu luang, tidak ada pekerjaan yang harus diurus. Karena agen itu kagum dengan plotnya, akhirnya segera mengirimkannya ke rumah keluarga Su.

Setelah membacanya, Su Mushi terpesona oleh naskahnya, bahkan ia sampai melewatkan makan malam. Setelah itu ia langsung bergegas keluar, "Ibu, Ayah, aku ingin ikut syuting drama ini!"

Su Yi baru saja pulang dan sedang menonton drama TV bersama Li Jingran dan Su Ruowan, "Kenapa buru-buru sekali? Lihat penampilanmu."

"Ayah, jangan jahat kepada kakak ketiga," ucap Su Ruowan sambil tersenyum, "Pasti naskah drama itu sangat bagus sampai membuat kakak ketiga begitu antusias."

Su Mushi menanggapi, "Ayah, ibu, kalian baca naskahnya. Kerangkanya sangat besar. Protagonis pria dan wanita sudah diatur dengan baik, dan gambaran peran pendukung juga sangat jelas dan terstruktur. Plotnya naik turun. Aku punya firasat bahwa drama ini pasti akan terkenal."

Su Ruowan membaca naskah itu dan matanya langsung berbinar, "Kakak, bukankah ini (Masa Kejayaan Sang Menteri)? Ini akan dibuat drama? Aku sangat menyukai novel ini, waktu membacanya aku sampai menangis sesenggukan."

Mendengar apa yang mereka katakan, Li Jingran pun ikut membaca naskahnya sedikit, "Suamiku, pergi dan tanyakan tentang investor, sutradara, penulis skenario, dan aktor drama ini."

Su Yi segera melakukan apa yang dikatakan istrinya, "Sutradara belum ditentukan. Investasinya kurang dari 50 juta yuan. Apa tidak bisa mencari sutradara yang lebih bagus? Ini hanya drama online yang diproduksi dengan biaya rendah, sudah pasti tidak akan menjadi terkenal."

Su Mushi pun tidak terima, "Ayah, aku punya firasat drama ini akan laris di pasaran. Bagaimana kalau keluarga kita berinvestasi sedikit dalam drama ini, lalu aku yang menjadi protagonis prianya."

"Ayahmu ini keluar dari dunia hiburan, karena sudah banyak makan asin pahitnya pengalaman. Aku masih tidak bisa melihat drama ini bisa terkenal setelah keluar. Jika drama seperti ini ingin terkenal, itu sama saja seperti bermimpi. Bahkan investasi kita bisa mengambang di air," kata Su Yi mencibir dan meremehkan sambil melihat naskahnya.

"A Shi, ibu juga berpikir, jika drama ini diproduksi besar-besaran, memangnya bisa menghasilkan apa dengan investasi 50 juta yuan itu? Membayar untuk gaji aktor tambahan saja tidak cukup. Pada saat itu tiba, drama ini pasti berantakan. Menurutmu apa yang akan terjadi? Kamu yakin ini bisa terkenal?" cibir Li Jingran yang kemudian meletakkan naskah dari tangannya.

Semua orang memimpikan kesuksesan besar, tetapi berapa banyak orang di industri hiburan yang benar-benar dapat menanjak?

Serial TV jelek besutan bengkel kecil itu tetap menginginkan ketenaran. Siapa yang tidak bisa bermimpi? Itu semua tergantung pada apakah ada takdir kesuksesan untuk mereka.

"Aku rasa ucapan Ayah dan Ibu benar," ucap Su Ruowan, "Bagaimana drama buruk semacam ini bisa cocok dengan identitas Kakak ketiga?"

Su Mushi masih merasa sedikit menyayangkan jika melepas kesempatan ini, "Tapi aku rasa drama ini akan terkenal."

Su Ruowan menutup mulutnya sambil terkekeh manja, "Kakak ketigaku, setiap kali kamu melihat naskah favoritmu, kamu merasa drama itu akan terkenal. Untungnya, orang tua kita kuat dan bisa menghentikanmu, beberapa drama yang kau suka itu mana ada yang tidak berantakan?"

Su Yi meremehkan sambil mengaitkan bibirnya, "A Shi, kamu jangan hanya melihat dengan perasaanmu, kamu harus melihat dengan jelas kenyataannya. Jika drama sejenis ini bisa populer, hapus saja nama marga ayah."

"Skripnya memiliki kerangka kerja yang begitu besar sehingga orang biasa tidak dapat mengendalikannya. Jika kamu tidak menemukan tim teratas di industri hiburan, maka saat syuting tidak akan ada hasil," ucap Li Jingran memandang putranya, "Kamu ini, tenang saja dan siapkan diri untuk drama dari Paman Chen berikutnya!"

Setelah mendengarkan analisis keluarganya, Su Mushi menjadi tenang dan tidak memiliki dorongan hati seperti tadi.

Tanggapan orang tuanya memang sering benar, drama yang Su Mushi rasa akan terkenal, semuanya selalu seperti ditelan bumi.

Orang tuanya adalah kaisar dan ratu film. Mereka masih memiliki mata yang bagus untuk naskah. Jika mereka mengatakan drama tersebut akan hancur, maka pasti tidak akan laku di pasaran.

Su Mushi melihat naskah itu lagi. Tidak ada kegembiraan dan dorongan seperti tadi, dan hanya ada rasa jijik. Kemudian ia merobeknya dan membuangnya ke tempat sampah.