"Senang sekali!" Shen Xi mengangkat alisnya. Tatapan matanya terlihat dingin dan mengejek. Dia melirik Su Ruowan, "Bukankah tangan Su Ruowan terluka karena aku?"
Su Ruowan tampak sedikit malu, "Aku tahu. Adik yang tidak hati-hati."
"Ya, aku yang tidak hati-hati." Shen Xi terus tertawa, "Tetapi karena kecerobohanku itu, aku menanggung akibatnya dan harus berdiri di halaman sepanjang malam!"
Dia ingat dengan jelas bahwa ketika kembang api dinyalakan, kembang api di tangannya tidak menyala.
Su Ruowan berkata jika dia ingin melihatnya, tetapi ketika sudah diserahkan kepadanya, kembang api itu tiba-tiba meledak dan mengenai wajah Su Ruowan.
Shen Xi kemudian mengetahui bahwa Su Ruowan sendiri yang membuat rencana ini untuk menjebaknya.
Dia tidak akan pernah lupa bahwa pada saat itu, dia berdiri di halaman dalam keadaan panik dan menerima hukuman ditambah tatapan kejam dari keluarganya.